Geger soal Status Migo, Motor atau Sepeda Listrik?

Sepeda listrik Migo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Layanan transportasi berbasis aplikasi, Migo e-Bike sudah mulai beroperasi sejak tahun lalu. Sebelumnya sudah ada di Surabaya sejak 2017. 

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

Untuk menyewanya, konsumen harus memesan terlebih dahulu lewat aplikasi, lalu mengambil unitnya di stasiun Migo terdekat. Harga sewanya cukup murah yakni sebesar Rp3 ribu untuk 30 menit. 

Saat mengunggah aplikasi Migo di gawai, konsumen harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan kartu tanda penduduk (KTP). Kartu identitas menjadi syarat penting jika ingin menggunakan layanan Migo e-Bike. 

Wali Kota Berharap Proyek MRT 'Beneran' Sampai Tangsel: Itu Kita yang Usul

Status Migo pun sampai saat ini masih dipertanyakan. Menyerupai motor matik, namun memiliki pedal kayuh seperti sepeda pada umumnya. Dan Migo juga tidak dilengkapi dengan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Pemilik stasiun penyewaan Migo e-Bike di Petukangan, Jakarta Selatan, Rendy mengatakan Migo merupakan sepeda listrik. Sehingga tak memerlukan dokumen berkendara sebagaimana sepeda motor yang berada di jalan pada umumnya. 

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

“Ini kan sepeda listrik jadi enggak ada pelat nomor, STNK dan enggak perlu SIM. Yang sewa sama saya belum ada yang ketilang Polisi,” ujar dia kepada VIVA, Rabu 13 Februari 2019.

Seperti diketahui menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 disebutkan, kendaraan suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor.

Kendaraan bermotor yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain yang berjalan di atas rel. Sementara kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia atau hewan.

Artinya Migo yang dianggap sepeda listrik masih menjadi pertanyaan. Sebab, meski memiliki pedal untuk mengayuh layaknya sepeda, namun tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut dibuktikan VIVA saat menyewanya beberapa waktu lalu.

Pedal tersebut tidak bisa dikayuh, VIVA mencoba dalam posisi diam, dengan kunci kontak hidup atau mati. Hasilnya pedal tidak bisa digowes dan sangat berat, artinya menggerakan Migo dengan tenaga manusia layaknya sepeda, tidak bisa.

VIVA pun berusaha menghubungi Manager Operasional Migo e-Bike, Alice. Hingga kini ia belum bisa memberikan keterangan resmi kepada VIVA terkait bisnisnya yang masih abu-abu tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya