Pasar Otomotif Indonesia Masih Menarik untuk Produsen Global

Booth Toyota di GIIAS 2019
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Peta persaingan di pasar otomotif Indonesia semakin dinamis tahun depan. Sebabnya, ada dua merek yang akan mengundurkan diri, yakni Chevrolet dan Datsun.

Datsun Remuk Tertimpa Pohon Tumbang di Semarang, Sopir Terjepit

General Motors yang menjadi induk Chevrolet mengonfirmasi tidak akan lagi menjual mobil-mobil baru. Merek Amerika Serikat ini hanya akan melayani servis dan ketersedaiaan sukucadang dari kendaraan yang sudah beredar.

Sementara Nissan Motor Indonesia yang menaungi merek Datsun menyebut, ada perubahan strategi bisnisnya. Artinya, mobil-mobil Datsun tidak akan ada lagi yang diproduksi secara lokal di fasilitas produksinya di Tanah Air.

Sangarnya Mobil Tumpangan Jokowi di AS, Biasa Dipakai Memburu Kartel Narkoba

Tak hanya itu, dua merek otomotif asal Korea Selatan, yakni KIA dan Hyundai, akan kembali unjuk gigi di pasar otomotif lokal. Merek KIA yang sempat mundur, kini kembali bergairah untuk memasarkan beragam produknya.

Baca juga: Datsun Pamit, Honda Semakin Mantap Jualan Brio Satya

Ketika Pemain Muda Manchester United Tak Boleh Bawa Mobil Mewah

Hyundai yang saat ini hanya memasarkan produk baru dan memberikan pelayanan aftersales, nantinya akan membangun pabrik untuk memproduksi jajaran mobil moderennya secara lokal.

Menanggapi kondisi ini, Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandy mengatakan, pasar otomotif Indonesia semakin dinamis. Meski ada merek yang pergi, ada juga yang datang dan memasarkan produk, bahkan melakukan produksi lokal di Indonesia.

"Namanya merek (otomotif) akan selalu ada. Kami melihat kompetisi akan semakin meriah tahun depan. Kia sempat mundur lalu kembali jualan lagi kemudian Hyundai juga akan lebih serius," ujarnya di Jakarta, Selasa 10 Desember 2019.

Hal tersebut, kata Anton, membuktikan bahwa market Indonesia masih menggoda bagi perusahaan-perusahaan otomotif global. Sehingga, bukan masalah besar, jika ada merek yang tidak lagi menjual produknya.

"Saya sih tetap positif melihatnya, bahwa Indonesia akan menjadi market yang menarik. Walaupun dua merek mengambil keputusan untuk pergi, tetapi kan ada yang datang lagi, bahkan mau berinvestasi," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya