Mobil Diesel yang Beredar di Indonesia Bakal Lebih Canggih

Ekspor Isuzu Traga
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pius Mali

VIVA – Emisi gas buang kendaraan bermotor, kerap disebut sebagai salah satu penyebab polusi udara. Oleh karena itu, produsen otomotif dunia terus meningkatkan standar emisi gas buang dari kendaraan yang diproduksinya.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

Standar emisi yang banyak digunakan saat ini adalah Euro 4. Sayangnya, ini belum berlaku di Tanah Air, khususnya untuk kendaraan bermesin diesel. Mobil penumpang maupun kendaraan niaga diesel yang ada, biasanya baru mengadopsi standar emisi Euro 2.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, Sigit Irfansyah mengatakan, standar emisi yang lebih ramah lingkuangan itu juga akan segera diberlakukan untuk kendaraan bermesin diesel, tepatnya pada 7 April 2021.

Cara Ini Bisa Bantu Kurangi 685 Juta Kg Emisi Karbon

"Sebenarnya amanah dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kami hanya mengeksekusi, kami dapat amanah untuk prosedur pengujiannya ini. Jadi 7 April 2021, semua kendaraan harus ikut aturan ini," ujarnya di Jakarta, Senin 3 Februari 2020.

Baca juga: Virus Corona Tak Mengganggu Pabrik Mobil China di RI

Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon

Dalam presentasinya di acara diskusi 'Isuzu Siap Euro 4', Sigit mengatakan, saat ini produsen otomotif di Tanah Air sudah melakukan persiapan dengan melakukan uji emisi ulang untuk kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan untuk tahun depan.

Pengujian standar emisi yang lebih tinggi tersebut, kata dia, ada di laboratorium di Balai Uji Sertifikasi di Bekasi. Untuk kendaraan kecil bermesin diesel, uji emisi bisa langsung dilakukan menggunakan mobil maupun kendaraan niaga ringan tersebut.

Diskusi soal standar emisi Euro 4 dari Isuzu

"Untuk kendaraan di atas 3,5 ton, kami lagi belajar. Jangan sampai engine rontok pas diuji. Karena terbatas, akhirnya produsen mengajukan test-nya di luar. Setelah lulus, kami buat sertifikat ulang mengenai emisinya," tuturnya.

Sementara itu, General Manager Product Development PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Tonton Eko mengatakan, standar yang diberlakukan memang lebih lambat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand. Meski demikian pihaknya terus melakukan persiapan agar lolos uji emisi tersebut.

"Thailand semenjak 2012 sudah menerapkan Euro 4. Mesin diesel di Indonesia dikasih waktu 48 bulan, terhitung sejak 7 April 2017, untuk melakukan persiapan mesin supaya emisi gas buangnya lolos standar," ucapnya.

Tonton mengatakan, pengujian emisi dilakukan pada semua produk kendaraan Isuzu yang dipasarkan di Nusantara, termasuk kendaraan niaga ringan serta truk.

"Kami sudah uji standar emisi Euro 4 di Isuzu Motor Germany. Ini untuk mesin besar yang 3,5 ton. Hal ini sesuai dengan kebijakan prinsipal Isuzu yang siap mengikuti standar emisi baru nanti," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya