Hati-hati, Jangan Isi Bensin Pakai Sarung Tangan Model Ini

Mengisi bensin di SPBU.
Sumber :
  • Daihatsu

VIVA – Virus corona dapat menempel pada benda, dan bertahan selama beberapa waktu. Jika benda tersebut disentuh oleh seseorang dan ia kemudian menyentuh wajah dengan tangan tersebut, maka bisa saja tertular.

Ada yang Berubah dari Pertalite di Papan Harga SPBU

Itu sebabnya, tempat-tempat yang rawan sentuhan fisik selalu dibersihkan secara teratur dengan disinfektan. Contohnya, tempat pembayaran tol dan pegangan untuk membuka pintu di swalayan.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum juga menjadi lokasi, yang berpotensi menjadi penyebaran virus. Ini berlaku, khusus untuk SPBU yang menerapkan sistem mandiri pada konsumennya.

Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

Sentuhan pada nozzle secara bergantian, sangat berbahaya saat ini. Itu sebabnya, SPBU yang menerapkan aturan tersebut kini kembali ke cara lama. Setiap dispenser dilayani oleh petugas, yang menggunakan masker dan sarung tangan.

Bicara soal alat pelindung diri, ternyata tidak semua sarung tangan aman digunakan di SPBU. Dilansir dari Paultan, Jumat 3 April 2020, jenis yang biasa dipakai untuk menyiapkan makanan justru berbahaya.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

Sarung tangan yang umumnya berwarna putih itu terbuat dari high-density polyethylene, alias mengandung plastik. Jenis sarung tangan ini riskan dipakai di SPBU, karena bisa menimbulkan listrik statis.

Meski arusnya kecil, namun kemungkinan listrik menyambar uap bensin sangat besar, dan berujung pada timbulnya kebakaran.

Itu sebabnya, jenis sarung tangan yang disarankan untuk dipakai adalah yang terbuat dari nitrile atau karet. Sarung tangan jenis ini umumnya dipakai oleh tim medis atau pegawai rumah sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya