New Normal Jakarta: Pengguna Motor Bertambah dan Jam Sibuk Berubah

Ilustrasi situasi arus lalu lintas.
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA – Warga Jakarta sejak pertengahan Juni mulai memasuki masa normal baru atau new normal. Hal ini terjadi, setelah pemerintah provinsi DKI memberlakukan pembatasan sosial berskala besar transisi pada bulan tersebut.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Lupito mengatakan bahwa jumlah kepadatan lalu lintas di masa new normal berangsur mendekati angka sebelum adanya imbauan untuk bekerja di rumah atau work from home.

“Pada kondisi normal (17-21 Februari), volume lalu lintas kurang lebih 7 ribu kendaraan per jam di beberapa ruas jalan. Pada masa pembatasan ekstrem (30 Maret-3 April), terjadi penurunan yang signifikan, lebih kurang turun 2 ribu kendaraan. Dari 7 ribu menjadi hampir 5 ribu,” ujarnya saat rapat kebijakan mobilitas pasca pandemi COVID-19 dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan, dikutip VIVA Otomotif Jumat 3 Juli 2020.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

Lebih jauh Syafrin menjelaskan, selama masa PSBB diberlakukan di Jakarta, jumlah kendaaraan yang melintas di Ibu Kota cenderung stabil. Kemudian pada masa PSBB transisi, hasil analisis mereka menunjukkan bahwa volume lalu lintas sudah sedikit mendekati kondisi normal di angka 6 ribu kendaraan.

Baca Juga: Suzuki Jimny Ini Belinya Gak Perlu Antre

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Adanya pandemi dan PSBB juga mengubah jam sibuk jalanan Jakarta. Menurut Syafrin, ada pergeseran waktu kepadatan lalu lintas sebelum dan sesudah diberlakukan pembatasan sosial.

“Pada masa imbauan WFH (16-20 Maret), jam puncaknya pukul 7 pagi. Pada masa pembatasan ekstrem, bergeser ke jam 8 pagi. Selama PSBB transisi (15-19 Juni), jam puncaknya bergeser dari jam 7 ke jam 8, bahkan jam 9,” tuturnya.

Hal yang sama juga terjadi saat sore hari, di mana biasanya para pekerja mulai bergerak kembali ke rumah masing-masing. Data yang ditunjukkan Syafrin memperlihatkan, bahwa pada rentang pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB volume lalu lintas mengalami peningkatan, karena terjadi perubahan shift pekerja di jakarta.

“Tetapi, kemudian pada sore hari mulai jam 15 sampai dengan jam 17 kembali turun volumenya dibandingkan dengan volume normal. Tapi, kembali meningkat pada jam 18 sampai jam 20,” ungkapnya.

Hal lain yang juga mengalami perubahan, yakni moda transportasi. Syafrin menuturkan, saat masa normal 71,5 persen jalanan di Jakarta diisi oleh sepeda motor, sementara mobil 27,5 persen dan sisanya truk serta bus.

“Pada masa transisi ini, ada perubahan dari mobil ke roda 2. Ada penambahan sekitar 1,3 persen utk pergerakan orang menggunakan sepeda motor,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya