Mobil Listrik Astra Bakal Mejeng di Dubai Expo 2020

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Kantor Presiden Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku akan mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan peluang besar di pagelaran Expo 2020 yang akan digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 20 Oktober 2020. Pameran terbesar di dunia ini merupakan ajang yang paling ditunggu setelah ajang piala dunia dan olimpiade.

Konsumen Bisa Jajal Langsung Wuling Cloud EV di PEVS 2024

Ajang ini bakal diikuti oleh kurang lebih 192 negara di mana Indonesia juga akan turut serta di dalamnya. Menurut Enggar, Indonesia harus memberikan yang terbaik dalam ajang yang digelar lima tahun sekali itu.

"Seperti diarahkan presiden bahwa dalam kegiatan-kegiatan pameran apalagi expo besar ini pilihannya adalah kita ikut harus baik, representatif, betul-betul memberi image, citra yang bagus atau kalau tidak, lebih baik kita tidak usah ikut," kata Enggar di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 13 Agustus 2019.

Toyota Starlet Bakal Dihidupkan Lagi sebagai Mobil Listrik, Begini Tampangnya?

Dia menyebut, lokasi yang disiapkan untuk acara ini adalah seluas 438 hektare dan dengan jumlah pengunjung akan lebih dari 25 juta orang. Acara ini akan berlangsung selama enam bulan.

Menurutnya, Presiden memberikan arahan bahwa Indonesia harus memberikan gambaran futuristik Indonesia di pameran tersebut tanpa harus meninggalkan budaya Indonesia. Hal ini selaras dengan visi misi Presiden Joko Widodo untuk Indonesia Maju. 

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

"Karena kita juga libatkan pengusaha-pengusaha swasta seperti Astra sebagai main sponsor. Maka Astra juga nanti diminta untuk tampilkan sebagai contoh produksi mobilnya yang juga futuristik nanti akan bikin mobil listrik, sedan dan sebagainya," katanya 

Selain itu, dia mengatakan, Indonesia harus memberikan citra positif lainnya bagaimana Astra membangun jalan dan berbagai hal lainnya. Di bidang Crude Palm Oil (CPO), Indonesia menurut Enggar akan memberikan citra kondisi hutan yang sudah dihijaukan kembali.

"Hal-hal yang ditekankan bukan hanya perdagangan yang dijual tapi juga pariwisata, investasi. Dari target itu, tampilan harus selaras," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya