- Tangkapan layar
VIVA – Polisi tidur adalah salah satu alat pengendali lalu lintas, yang berfungsi mencegah kendaraan melaju kencang di ruas tertentu. Biasanya, alat ini dipasang di dekat penyeberangan jalan atau persimpangan.
Prasarana jalan ini hanya boleh dibuat oleh dinas yang terkait, di Indonesia hal itu tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.
Hal yang sama juga berlaku di Malaysia, dan baru-baru ini aturan tersebut dilanggar oleh seorang warga yang merasa terganggu dengan lalu lintas di dekat rumahnya.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Facebook Motuba, Sabtu 16 Januari 2021, sebuah foto yang memperlihatkan belasan polisi tidur membuat geger media sosial.
Dalam gambar tersebut, tampak sebuah ruas jalan yang umum ada di perumahan dipasangi polisi tidur dalam jumlah banyak. Parahnya lagi, tak satu pun yang diberi tanda berupa cat, sehingga pengguna jalan bakal kesulitan melihatnya saat malam hari.
Rupanya, peristiwa tersebut terjadi di Kampung Padang Luas, Terengganu, Malaysia. Seorang warga bernama Nor Muhamad Roslam mengaku bahwa ia yang membangun alat pengendali lalu lintas tersebut.
Roslam beralasan, kamar tidurnya tepat berada dekat dengan jalan itu. Saat hendak beristirahat, ia selalu terganggu dengan deruman knalpot kendaraan yang melintas kencang.
“Saya punya masalah kesehatan, tapi sampai sekarang belum dapat perawatan,” ujarnya.
Roslam mengaku telah menghabiskan 1.000 Ringgit atau sekitar Rp3,5 juta dari uang bantuan bencana pandemi yang ia terima, untuk membangun polisi tidur itu. Meski demikian, ia tetap diminta petugas untuk membongkarnya.
Warganet yang melihat foto tersebut langsung membanjiri kolom komentar.
“Tukang bakso lewat, mangkok auto pecah,” tulis warganet.
“Ibu2 hamil tua langsung mbrojol tuhhh,” kata warganet lainnya.
