Pemprov DKI Jakarta Terapkan Parkir Berbasis GPS

Ilustrasi pengendara mobil mengambil karcis parkir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Parkir menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi para pemilik kendaraan, saat melakukan aktivitas mereka setiap hari. Terbatasnya lahan yang ada, membuat tak jarang mereka menaruh mobil dan motor di sisi jalan.

Adu Banteng Pick Up Dengan Dua Motor di Citayam, Seorang Meninggal Dunia

Ruang parkir yang biasa dikenal dengan istilah on street tersebut sudah lama ada dan memang diizinkan oleh Pemerintah Daerah masing-masing wilayah, yang juga bertugas sebagai pengelolanya.

Beberapa tahun lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan sistem parkir on street berbasis prabayar seperti yang sudah lama digunakan di luar negeri. Pemilik kendaraan cukup mendatangi salah satu mesin tiket parkir, kemudian membayar sesuai dengan durasi yang dibutuhkan.

Heru Budi: Pembayaran Lahan Proyek Normalisasi Kali Ciliwung ke BPN

Kini, Pemprov DKI kembali menerapkan inovasi baru terkait pengelolaan parkir di Ibu Kota. Dilansir VIVA Otomotif dari laman Instagram @dishubdkijakarta, Senin 13 September 2021, sistem yang digunakan yakni berbasis aplikasi Jakparkir.

Sebenarnya sistem ini sudah beberapa waktu lalu diluncurkan secara resmi, namun kala itu baru ada tiga ruas jalan yang terdaftar pada perangkat lunak tersebut.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Kepala UP Perparkiran Dishub DKI Jakarta, Aji Kusambarto mengatakan, tiga ruas jalan duluyang sudah terintegrasi dengan aplikasi Jakparkir yakni Jalan Denpasar Raya di Jakarta Selatan, Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading di Jakarta Utara dan Jalan Mangga Besar Raya di Jakarta Barat.

“Dua ruas jalan baru yakni Jalan Veteran di Jakarta Pusat dan Jalan Balai Pustaka di Jakarta Timur. Mengacu pada Kegiatan Strategis Daerah, masing-masing kota administasi paling tidak ada satu ruas jalan,” ujarnya.

Pemantauan parkir kendaraan dilakukan menggunakan titik koordinat, dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System atau GPS. Jadi, setiap slot sudah dipetakan dan dapat diketahui apakah sudah terisi atau belum.

“Aplikasinya berbasis GPS, jadi penitikan dan pemarkaan harus jelas. Kami tandai marka tersebut dengan kodifikasi nomor. Begitu pesan lokasi parkirnya, bisa diketahui tarifnya,” tutur Aji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya