Jelang MotoGP Indonesia, Rental Mobil Siap-Siap Untung Besar

Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulvikar

VIVA – Meski masih ada beberapa catatan untuk dievaluasi, tapi ajang World Superbike yang digelar di Sirkuit Mandalika beberapa minggu lalu bisa dibilang sukses, karena tidak ada kesalahan yang mengganggu jalannya balapan.

Insiden Marc Marquez di MotoGP Portugal 2024, Federal Oil Buka Suara

Kesuksesan tersebut tentunya menjadi semangat, apalagi pada bulan Februari dan Maret 2022 Sirkuit Mandalika akan menggelar tes pra musim dan seri reguler MotoGP Indonesia.

Tentunya ajang tersebut menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia, apalagi oleh masyarakat Lombok. Pasalnya WSBK Mandalika juga berkontribusi besar terhadap perekonomian warga sekitar.

Jorge Martin Wins the 2024 Portugese MotoGP

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), mengungkapkan bahwa penyelenggaraan event MOTUL FIM Superbike World Championship (WSBK) Pirelli Indonesian Round 2021, di Pertamina Mandalika International Street Circuit telah menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian Pulau Lombok.

Sirkuit Mandalika

Photo :
MotoGP Portugal 2024: Sang Juara Dunia Tabrakan dengan Marc Marquez, Jorge Matin Berjaya

Selain itu, ajang WSBK juga telah menciptakan peluang emas bagi UMKM lokal. UMKM yang menjual makanan dan minuman merupakan salah satu UMKM yang paling merasakan manfaat ekonomi dari penyelenggaraan event ini.

Tingginya antusiasme masyarakat Indonesia untuk hadir menyaksikan balapan, juga meningkatkan perputaran uang di seputar kawasan The Mandalika sehingga menambah perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah. 

Alhasil, usai gelaran WSBK berlangsung 19-21 November lalu, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menyatakan memperoleh tambahan PAD yang berasal dari pajak hiburan sebesar 15%, pajak parkir 30% serta pajak restoran dan hotel 15%.

Di sektor akomodasi, event WSBK telah meningkatkan okupansi hotel rata-rata mencapai 95%. Ketua Mandalika Hotel Association (MHA) Samsul Bahri menjelaskan, okupansi kamar mengalami kenaikan signifikan menjelang maupun selama WSBK berlangsung. 

"Sebelum WSBK, okupansi rata-rata 15% namun adanya event WSBK menjadi sekitar 95%. Sementara untuk omzet sendiri biasanya sebelum WSBK mencapai 15% namun setelah WSBK mencapai 85%," tambahnya.

Peningkatan okupansi tidak hanya berlangsung pada hotel atau akomodasi di sekitar Mandalika saja, melainkan juga memberikan dampak pada akomodasi-akomodasi lainnya yang berada di luar Kawasan The Mandalika hingga Senggigi. Permintaan yang cukup tinggi terhadap penyediaan kamar hotel, juga membuka peluang kerja bagi pekerja perhotelan yang sempat dirumahkan karena pandemi.

Di luar itu, ITDC melalui ITDC NU juga mengatakan telah merekrut dan melatih sejumlah warga dari desa lingkar The Mandalika untuk bertugas di area-area parkir VIP dan area parkir timur untuk membantu mengarahkan kendaraan yang akan parkir, baik kendaraan roda dua, roda empat, maupun setara bus.

Makanya ajang MotoGP Indonesia pada tahun depan menjadi ajang yang ditunggu oleh banyak orang, termasuk orang-orang yang bisnis di bidang jasa sewa mobil atau transportasi.

Karena pada ajang WSBK di Indonesia, keuntungan mereka bisa mencapai Rp70 juta, dari yang sebelumnya hanya di kisaran belasan juta rupiah per bulan.

Dijelaskan Arie Prasetyo, Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC yang dikutip dari laman resmi ITDC mengatakan, kehadiran event otomotif sekelas WSBK mampu menarik banyak massa, khususnya ke Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Oleh sebab itu, layanan transportasi pun sangat dibutuhkan dan dicari-cari.

"Kami menerima laporan dari salah satu pelaku pariwisata di Lombok pada bidang penyewaan jasa transportasi, yang menyampaikan bahwa biasanya mereka mendapatkan omzet Rp 10-15 juta per bulan. Namun memasuki awal bulan November hingga tanggal 23 November, mencapai hampir Rp 70 juta," pungkas Arie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya