- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Industri otomotif Indonesia sudah diakui kualitasnya oleh banyak negara di seluruh dunia. Hal ini bisa dilihat dari ratusan ribu unit kendaraan, yang dikapalkan ke luar negeri setiap tahun.
Selain kendaraan yang dikirim secara utuh maupun terurai, ada juga produk otomotif dalam negeri yang dilirik oleh beberapa negara, yakni komponen yang dipakai untuk merakit mobil hingga menjadi unit.
Salah satu yang dimaksud adalah Belarusia, negara yang berlokasi di Eropa Timur. Langkah sinergi ini akan diwujudkan melalui penandatanganan Letter of Intent antar kedua negara.
“Kami telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Belarusia, untuk membahas tindak lanjut kerja sama industri Indonesia-Belarusia,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Eko Cahyanto melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Jumat 21 Januari 2022.
Produk komponen otomotif buatan lokal
- VIVA/Pius Mali
Salah satu potensi kerja sama yang sedang diupayakan, yaitu kolaborasi antara pelaku industri komponen otomotif Indonesia dengan Minsk Automobile Plant atau MAZ.
Kerja sama tersebut adalah untuk mendukung tahap pertama produksi delapan model kendaraan yang MAZ produksi, di antaranya truk sampah berukuran besar dan kecil, truk roda lima untuk kebutuhan pelabuhan, long wheelbase truck, serta sasis untuk kendaraan khusus.
“MAZ berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan komponen otomotif di wilayah ASEAN. Kami berharap Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik, karena memiliki potensi pasar yang besar dan kemampuan industri komponen yang berdaya saing,” tuturnya.
Badan Usaha Milik Negara Belarusia, BATE OJSC juga sedang mencari mitra potensial untuk impor beberapa produk komponen otomotif, termasuk mitra asal Indonesia.
BATE OJSC adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi pada desain dan pembuatan starter dan alternator untuk mesin truk dan mobil penumpang, bus, mesin pertanian dan mesin untuk tujuan khusus.
“Indonesia juga memiliki potensi dalam meningkatkan nilai ekspor ke Belarusia untuk beberapa produk industri, antara lain kendaraan bermotor, telepon genggam, alat permesinan dan komponen, serta besi dan baja,” ungkapnya.
