Temuan KNKT pada Truk Maut di Balikpapan Bikin Terkejut

Tangkapan layar rekaman kecelakaan truk tabrak kendaraan di Balikpapan
Sumber :
  • CCTV Rapak

VIVA – Tepat seminggu lalu, kejadian mengerikan terjadi di Simpang Rapak, Balikpapan sekitar pukul 06.15 WITA. Truk maut yang dikendarai oleh M Ali menabrak mobil dan sepeda motor yang sedang berhenti menunggu lampu merah, akibat kecelakaan tersebut 4 orang tutup usia dan sekitar 30 orang luka ringan hingga berat.

Video kecelakaan juga sempat viral di media sosial, sehingga dapat membantu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi untuk menemukan penyebab terjadinya kecelakaan, menurut KNKT penyebab kecelakaan adalah rem blong.

Uniknya penyebab rem blong tersebut dipengaruhi oleh penggunaan klakson telolet, hal tersebut diungkapkan oleh Achmad Wildan, Senior Investigator KNKT yang bercerita kepada VIVA Otomotif, Wildan menjelaskan bahwa kecelakaan yang terjadi di Balikpapan dipastikan terjadi akibat kasus angin tekor, yang menyebabkan rem truk tidak berfungsi.

Lebih lanjut Wildan mengungkapkan jika ada tiga hal yang bisa saling berkaitan sebagai penyebab kecelakaan, pertama menurut pengakuan pengemudi saat masuk turunan posisi gigi perseneling berada diposisi empat.

"Walaupun pengemudinya bilang bisa masuk gigi tiga, tapi saya gak percaya, karena saya sebagai asesor kompetensi pengemudi, tahu betul betapa sulitnya memindahkan gigi ketika turunan, dalam kondisi pedal kopling tidak bisa diinjak," bilang Wildan.

Selanjutnya Wildan menjelaskan bahwa jarum rpm berada di angka 5, dan pengemudi merasakan pedal rem keras. Itu artinya masalah angin tekor. Kemudian tim investigator memeriksa gap atau celah kampas dengan tromol. Ternyata ada gap lebih dari 2 mm, menandakan betul masalahnya angin tekor.

Kemudian Wildan mencari temuan lain penyebab rem angin tekor, tim KNKT menemukan truk menggunakan klakson telolet. Sayangnya angin untuk membunyikan klakson telolet tersebut berada dalam satu tabung, dengan angin untuk sistem pengereman.

Sehingga ketika pedal gas tidak diinjak pada saat melewati jalan turunan dan melakukan pengereman, apalagi sopirnya sambil membunyikan klakson maka angin yang berada di dalam tabung akan habis.

Innalillahi, Imam Salat Subuh di Masjid Balikpapan Meninggal Dunia Saat Sujud

"Jadi gini, penggunaan rem dan klakson itu membuang angin, sementara angin akan terisi ketika pengemudi menginjak pedal gas. Jika melewati jalur datar tidak masalah, karena begitu pengemudi menginjak pedal gas angin akan terisi kembali," beber Wildan.

Tapi Wildan menjelaskan berbeda jika yang dilalui jalan turunan, karena pengemudi tidak akan menginjak pedal gas. Jadi angin yang di dalam tabung akan terbuang habis dan tidak bisa terisi. 

Pindah Markas ke Balikpapan, Borneo FC Jual Tiket Plus Akomodasi untuk Suporter

"Sehingga begitu buang tanpa ngisi, saya yakin dua tiga kali injek rem, dan dua tiga kali membunyikan klakson anginnya habis dan selesai. Dia nggak bisa lagi nginjak pedal rem, karena pedal remnya akan mengunci. Nah itulah kasus yang terjadi di Balikpapan, jadi kasusnya adalah angin tekor," pungkas Wildan.

Penjelasan OIKN soal Heboh Mahalnya Biaya Hidup di IKN Nusantara
Ilustrasi petugas BMKG

BMKG Temukan Ratusan Titik Panas di Kaltim, Jumlahnya Meningkat dari Sehari Sebelumnya

BMKG menemukan sebanyak 167 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga pihak terkait diimbau melakukan penanganan sesuai prosedur.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024