- MUF
VIVA – Membeli mobil dan motor dalam status bekas pakai, menjadi alternatif bagi mereka yang membutuhkan kendaraan namun dananya terbatas.
Namun, saat ini muncul alasan lain mengapa orang lebih memilih yang statusnya sudah pernah dipakai. Selain kondisinya masih terbilang prima, ada juga yang tidak sabar menunggu inden pembelian mobil baru.
Seperti yang diungkapkan oleh Mandiri Utama Finance, perusahaan penyedia jasa pembiayaan kendaraan bermotor ini mengaku jumlah nasabah yang kredit mobil bekas hampir menyamai kendaraan baru.
“Porsi penjualannya cukup merata, yakni 45 persen untuk mobil bekas dan 55 persen untuk pembiayaan mobil baru,” ujar Direktur Finance and Business Relationship MUF, Rully Setiawan saat acara Intimate Media Luncheon. dikutip VIVA Otomotif Senin 28 Februari 2022.
Acara Mandiri Utama Finance di Jakarta.
- Dok: MUF
Perkembangan dunia digital yang semakin pesat, disambut perusahaan yang baru saja berulang tahun ke-7 itu dengan berbagai inovasi. Contohnya aplikasi MUF Online Assistant atau MONA, layanan berbasis digital untuk membantu masyarakat memberikan edukasi dan literasi atas produk dan layanan yang dimiliki oleh mereka.
Anak perusahaan dari PT Bank Mandiri tersebut juga mengadakan MUF Online Autoshow atau MOAS, yakni pameran kendaraan bermotor secara daring.
Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja menjelaskan bahwa inovasi digital merupakan sebuah keharusan, demi bisa beradaptasi di tengah perubahan dan tantangan zaman.
“Kami akan memberikan yang terbaik kepada para stakeholders, guna meraih capaian suksesi yang signifikan dari tahun ke tahun,” tuturnya.
MOAS menjadi salah satu terobosan inovasi digital, yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan impian tanpa perlu keluar rumah.
Direktur Operasional MUF, Rita Mustika menjelaskan bahwa MUF menjadi perusahaan pembiayaan yang unggul di masa pandemi, yang terjadi di awal 2020.
“Keberhasilan kinerja perusahaan tahun 2021 yang ditunjukkan dengan pertumbuhan nilai pembiayaan sebesar 97,6 persen, pertumbuhan outstanding piutang pembiayaan sebesar 34,5 persen dan saldo piutang restrukturisasi sebesar Rp.1,6 triliun,” jelasnya.
