Alami Kelangkaan Semikonduktor, Jerman Siap Investrasi Triliunan

Ilustrasi Pabrik Chip Semikonduktor
Sumber :
  • spectrum.ieee.org

VIVA – Meningkatnya permintaan model baru dari berbagi produsen mobil membuat mereka harus mengalami penundaan. Hal itu dikarenakan sedang mengalami krisis chip semikonduktor yang masih menjadi penyebab utama.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Diketahui, komponen tersebut memiliki peran penting berbagai kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Pasalnya, komponen itu memiliki fungsi untuk mengaktifkan berbagai macam fitur yang ada pada kendaraan melalui aliran listrik.

Mengalami kondisi yang terus berangsur, hingga akhirnya sejumlah pabrikan otomotif ternama mengumumkan pembatasan bahkan menghentikan produksi selama beberapa waktu karena kekurangan chip. Salah satunya pabrik otomotif raksasa asal Jepang, Toyota.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Mobil Toyota Buatan Indonesia siap di Eksport ke Luar Negeri

Photo :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Meski begitu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa seiring berkembangnya era industri 4.0, kebutuhan chip semikonduktor terus bertumbuh. Adanya penikatkan permintaan dengan komponen ini membuat Indonesia mengambil peluang.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

“Kami melihat, permintaaan semikonduktor yang meningkat ini merupakan peluang investasi yang strategis. Indonesia perlu merebut peluang tersebut. Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik semakin membuka kesempatan,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 20 Juni 2022.

Lebih lanjut, pria berusia 53 tahun itu mengumumkan bahwa Indonesia akan mendapatkan investasi besar dari negara Eropa, Jerman. Pihaknya telah melakukan pertemuan pada kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman, Frank-Walter Steinmeier.

Keduanya telah sepakat dan berkomitmen untuk mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia agar industri tersebut dapat berperan dalam rantai pasok chip global. Hal itu menjadi langkah yang baik untuk memenuhi kebutuhan terkait komponen pada beberapa pabrik otomotif yang berada di Tanah Air.

“Langkah strategis yang dijalankan, antara lain melalui peningkatan awareness, penilaian kesiapan, pendampingan transformasi industri 4.0, pelaksanaan proyek transformasi, dan launching ekosistem,” tambahnya.

Menurut data Kementrian Investasi/BKPM, pada 2021, nilai transaksi dagang antara Indonesia dan Jerman mencapai USD6 miliar. Pada kuartal I tahun 2022, investasi Jerman ke Indonesia berada di peringkat 12 dengan nilai USD98,4 juta. Dan baru-baru ini, investasi dari negara tersebut ditargetkan mencapai USD248 juta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya