Pertamina Kembangkan Nozzle Canggih untuk Batasi Pertalite

Pertamina jual BBM baru Pertalite
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA – Rencana pembatasan penjualan Pertalite sepertinya bukan isapan jempol belaka, pasalnya Pertamina tengah menyiapkan nozzle canggih guna membatasi orang-orang yang bisa membeli Pertalite dan Solar subsidi.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Pertamina akan terus mengembangkan sistem digitalisasi nozzle, dalam proses penyaluran BBM jenis Pertalite dan Solar. Nantinya hanya konsumen yang sudah terdaftar di aplikasi MyPertamina yang berhak membeli kedua jenis BBM tersebut.

"Yang tidak berhak tentunya nozzle tidak akan layani. Tentunya akan ada peraturan turunannya misalnya pembatasan transaksi itu sistem nanti akan berhenti, nozzle akan berhenti dengan sendirinya," ungkap Mars Ega Legowo Putra, Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, dikutip VIVA Otomotif Senin 20 Juni 2022.

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Lebih lanjut Mars Ega membeberkan bahwa saat ini proses digitalisasi tersebut dalam tahap pengembangan akhir, terutama untuk dapat mengkoneksikan.

Petugas mengisi kendaraan konsumen dengan BBM jenis Pertalite di SPBU Cikini

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

Targetnya pada Juli mendatang dapat rampung, sehingga pemerintah dapat mengimplementasikan aturan baru pembelian BBM menggunakan MyPertamina pada Agustus 2022 nanti.

Jadi nantinya, kriteria pembeli akan terdaftar dalam aplikasi digital, salah satunya melalui aplikasi milik Pertamina yakni MyPertamina. Selain itu Mars Ega menjelaskan, masih ada daerah tertentu yang belum terkoneksi dengan aplikasi MyPertamina ini. 

Namun, apabila kebijakan pembelian Pertalite dan Solar subsidi dijalankan menggunakan aplikasi, maka Pertamina akan akan berusaha agar MyPertamina bisa digunakan di setiap SPBU di daerah-daerah.

"Ke depan, yang kami siapkan ini tidak langsung mandatory menggunakan aplikasi, jadi MyPertamina ini ada aplikasinya ada web-nya," tuturnya.

Lebih lanjut Mars Ega menjelaskan, jadi web page untuk mendaftarkan para pengguna BBM JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan), dan JBT (Jenis BBM Tertentu).
 
"Nah nanti kepada masyarakat itu pun tidak wajib mendownload aplikasinya tetap mereka akan bertransaksi dengan entri beberapa data yang sudah terverifikasi," tambahnya.

Contohnya, kendaraan harus melakukan registrasi di aplikasi MyPertamina atau buka MyPertamina melalui web. Ketika kendaraan sudah meregistrasi Nopol kendaraan, maka, nomor tersebut sudah terdaftar di SPBU. Itu artinya konsumen sudah bisa langsung membeli BBM JBKP dan JBT.

"Jadi masyarakat tidak harus gunakan aplikasi MyPertamina pada saat bertransaksi, aplikasi hanya untuk registrasi," beber Mars Ega.

Jika keputusan pembelian Pertalite dan Solar subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina berlaku, Mars Ega bilang, pihaknya kemungkinan akan menyiapkan tim pendampingan di beberapa kota yang akan dijalankan.

Setidaknya, pihaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa transaksi pembelian BBM JBKP itu harus terdaftar.

"Cukup register sekali, kalau datang ke SPBU tinggal scan barcode sehingga itu lebih cepat. Untuk tahap awal dibeberapa kota kita akan sosialisasi jadi kami akan menyiapkan tim khusus," pungkas Mars Ega.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya