Beli Bensin di RI Harus Daftar, di Negara Ini Malah Dilarang

Pom Bensin di Sri Lanka
Sumber :

VIVA Otomotif – Pemerintah Indonesia meminta masyarakat di Indonesia untuk mendaftarkan diri, jika hendak membeli bensin jenis Pertalite, hal tersebut dilakukan, agar distribusi Pertalite dan solar subsidi tepat sasaran.

Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Konversi Motor BBM ke Listrik Gratis, Begini Caranya

Berbeda dengan Indonesia, di Sri Lanka justru masyarakatnya dilarang untuk membeli bensin. Keputusan tersebut diterapkan oleh pemerintah Sri Lanka lantaran negara tersebut tengah dilanda krisis.

Kendaraan pribadi yang tidak memiliki kepentingan yang mendesak dilarang membeli bensin, karena stok bensin di negara tersebut  menipis.

Suzuki Luncurkan Skuter Matik Baru Rp24 Jutaan

Dilansir dari Carscoops, Selasa 5 Juli 2022, disebutkan bahwa selama dua pekan ke depan atau hingga sekitar 10 Juli 2022, hanya kendaraan tertentu saja boleh membeli BBM. Kendaraan yang diperbolehkan adalah bus, kendaraan pengangkut makanan dan medis.

Warga Sri Lanka antre minyak dan gas yang dirasakan mulai langka

Photo :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena
Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Pejabat di sana mengatakan, bahwa pada akhir pekan lalu mereka hanya memiliki 9.000 ton solar dan 6.000 ton bensin. Persediaan tersebut hanya cukup untuk kebutuhan esensial.

Disebutkan bahwa jika pemerintah mereka tidak melakukan larangan tersebut, stok bahan bakar Sri Lanka akan habis dalam sepekan.

Krisis di negara tersebut merupakan imbas dari kenaikan biaya energi, hilangnya pendapatan akibat pemotongan pajak dan efek pandemi. Ketiga masalah di atas membuat negara itu kesulitan untuk membayar biaya impor.

“Kami melakukan segalanya untuk bisa mendapatkan stok baru. Tetapi kami tidak tahu kapan hal itu akan terjadi,” ucap Kanchana Wijesekera, Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka.

Di sisi lain, seperti dikutip dari BBC, ada salah seorang sopir taksi yang berada di posisi paling depan antrean SPBU tapi tak jelas kapan mendapatkan bensin yang dibutuhkan. Dia adalah Ajeewan Sadasivam yang tidak tahu berapa lama dia akan terjebak dalam antrean ini.

"Saya sudah mengantre selama dua hari," katanya di sebuah pompa bensin di ibu kota Kolombo.

Sadasivam menunjukkan pengukur bensin di mobilnya. Dia mengaku telah tidur di mobil sambil menunggu kejelasan mendapatkan BBM.

Tak ada pilihan selain menunggu. Sebab, dia hanya membutuhkan bahan bakar untuk menjalankan taksi dan mencari nafkah demi menghidupi istri dan dua anaknya.

Dilaporkan, tidak ada pengiriman bahan bakar dari luar negeri selama setidaknya dua minggu. Pasokan bahan bakar dikirim ke Kolombo dari bagian lain pulau yang masih memiliki cadangan. Tetapi negara kepulauan itu kehabisan persediaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya