Pelanggar E-TLE Masih Banyak, Polri Adakan Sosialisasi ke Sekolah

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya menjelaskan sistem tilang elektronik kepada warga saat Grand Launching Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di kawasan Bundaran HI, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA Otomotif – Saat ini, Korlantas Polri sudah menerapkan sistem tilang elektronik atau E-TLE di sejumlah wilayah Indonesia. Pada bulan lalu, sistem ini diterapkan dan masih banyak para pelanggar lalu lintas yang terekam oleh kamera yang dipasangkan di sejumlah jalanan di berbagai daerah.

Bea Cukai Gelar Sosialiasi Cukai di Bogor dan Banjarmasin

Adanya pelanggar yang masih banyak, membuat Polri adakan sosialisasi pembinaan dan penyuluhan keamanan dan keselamatan tentang berlalu lintas. Kegiatan ini rencananya menyasar para pelajar mulai dari jenjang SD hingga SMA sederajat.

Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana mengatakan gerakan tertib berlalu lintas ini diedukasi terlebih dahulu oleh para pelajar. Meski, rasio pelanggar lalu lintas masih terbilang kategori wajar. Namun, pihaknya akan terus mengantisipasi sehingga bisa mengurangi pelanggar lalu lintas.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya menjelaskan sistem tilang elektronik kepada warga saat Grand Launching Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di kawasan Bundaran HI, Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

“Mulai minggu ini kami gencarkan sosialisasi tertib berlalu lintas, menyasar sekolah-sekolah mulai jenjang SD hingga SMA/sederajat,” ujar Miko, dikutip dari laman Korlantas Polri, Selasa 5 Juli 2022.

7 Ribu Lebih Aparat Keamanan Amankan Putusan Sengketa Pilpres 2024 di MK Besok

Menurut Miko, selain mengajak masyarakat agar tertib berlalu lintas. Kegiatan ini juga mengajak agar ada kepedulian dari mereka untuk menciptakan tertib lalu lintas secara permanen. 

“Kegiatan sosialisasi ini tidak sekedar pembinaan dan penyuluhan tapi menggabungkannya dengan art policing, yang artinya mengkolaborasi kebudayaan lokal agar lebih bisa mengena,” jelasnya.

Lebih lanjut, Miko berharap adanya kegiatan positif ini bisa efektif sehingga menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan. Diketahui, kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, untuk meminimalisir terjadi tersebut perlu adanya pemahaman tata tertib berlalu lintas.

“Saya berharap aturan ini dapat disadari oleh kita semua bukan hanya karena ada petugas di jalan raya akan tetapi kesadaran masing-masing individu,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya