- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA Otomotif – Sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) alias bayar jalan tol tanpa injak rem, akan dilakukan uji coba di Jalan Tol Outer Ring Road (JORR), Seksi S dan Akses Tanjung Priok. Seperti yang sufsh direncanakan uji coba MLFF l akan dilakukan di jalan tol Pulau Jawa dan Bali
"Di Hutama Karya, sistem ini akan segera diterapkan di ruas tol JORR-S dan ATP," ungkap Koentjoro, Direktur Operasi III Hutama Karya, dikutip VIVA Otomotif, Jumat 8 Juli 2022.
Dalam uji coba sistem ini, ada dua tahap yang akan diaplikasikan yakni sistem Single Lane Free Flow (SLFF). Sehingga, nantinya dalam sistem ini akan diterapkan transaksi nirsentuh di satu jalur, sementara jalur lainnya masih menggunakan transaksi tapping (penempelan) kartu.
Kemudian, dilanjutkan dengan penerapan MLFF, dimana dalam sistem ini, seluruh jalur secara penuh telah menggunakan sistem nirsentuh ini. Menurut Koentjoro, sistem nirsentuh ini terbilang baru di Indonesia. Karena itu, terus disosialisasikan kepada pengguna jalan terkait cara penggunaan serta manfaat yang didapatkan.
"Selain itu, perlu dilakukan uji coba secara bertahap agar pengguna jalan tol terbiasa menggunakan sistem tersebut,” sambung dia.
Koentjoro menambahkan, rencana penerapan sistem nirsentuh ini juga telah melalui evaluasi dan kajian mendalam sebelum akan diterapkan nantinya. Sebelum sistem ini diterapkan, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengkaji positif dan negatif dari penerapan sistem tersebut.
"Jadi, sisi negatifnya akan kami evaluasi untuk menjadi masukan dan positifnya akan kami aplikasikan secara optimal,” ujar Koentjoro.
Dari sisi pengguna jalan, transaksi pembayaran menggunakan sistem MLFF ini dapat memberikan manfaat seperti memangkas waktu karena pengguna jalan tidak perlu berhenti untuk melakukan penempelan kartu dan transaksi akan dilakukan secara otomatis melalui aplikasi mobile transaksi yang terintegrasi.
“Dengan begitu, dapat meminimalisasi atau bahkan tidak ada lagi antrean yang diakibatkan penempelan kartu atau saldo habis," tuntas Koentjoro.
