Gunakan Teknologi Untuk Urai Kemacetan, Dishub dan Google Siap Gelar Uji Coba
- Dok, Polda Metro Jaya
VIVA Otomotif – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan, bakal menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) untuk mengurai kemacetan di kawasan Jakarta. Diketahui, teknologi ini digunakan untuk mengatur durasi lalu lintas di Ibu Kota.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebutkan penerapan AI akan dilakukan pada awal tahun depan dan uji coba bakal diterapkan di lima ruas jalan.
“Masih dalam tahap penyiapan kajian, konsep, kemudian dilakukan penilaian, setelah itu akan diaplikasikan,” kata Syafrin di Jakarta, dikutip Rabu 14 Desember 2022.
Adapun lima ruas jalan yang dimaksud Syafrin di antaranya Jalan Imam Bonjol, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, dan Jalan Pemuda.
“Sepanjang jalan ini kurang lebih 11 simpang yang diatur dengan lampu lalu lintas. Simpang-simpang itu akan menggunakan data satelit Google,”
Lebih lanjut, Syafrin menjelaskan nantinya teknologi AI akan menganalisis volume lalu lintas (lalin) pada ruas jalan, termasuk merekomendasikan persimpangan jalan yang perlu diberi durasi lampu hijau menyala lebih panjang.
Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dishub Provinsi DKI Jakarta, Emanuel Kristanto menerangkan bahwa penggunaan teknologi terbaru itu merupakan bentuk kerja sama antara pihaknya dengan perusahaan teknologi informasi swasta, Google Indonesia.
“Kami tengah bekerja sama dengan Google Indonesia untuk optimasi traffic light di persimpangan. Mereka akan gunakan teknologi AI,” ungkapnya.
Emanuel mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Google Indonesia sudah menandatangani nota kesepahaman pada November 2022 silam. Adapun kerja sama itu bertajuk Green Light.
Pun, Emanuel menjelaskan nantinya teknologi AI itu akan menganalisa terhadap kepadatan lalu lintas secara langsung. Kemudian, kata dia, data tersebut akan dikirimkan ke pihaknya untuk menjadi dasar pengaturan waktu lampu lalu lintas di setiap titik persimpangan.
Sehingga, durasi lampu lalin itu akan berada setiap jam, berdasarkan kepadatan kendaraan yang melintas.
“Secara garis besar, Google akan menggunakan teknologi AI mereka untuk menganalisa volume lalu lintas di persimpangan dan merekomendasikan waktu nyala hijau yang optimal di masing-masing kaki persimpangan. Data nanti dikirim ke Dishub dan kita aplikasikan di lapangan,” tandas dia.