- Tangkapan layar Instagram @fakta.jakarta
Jakarta, 12 Desember 2023 – Baru-baru ini seorang pengemudi mobil Toyota Avanza menjadi viral di media sosial, usai adu mulut dengan pengguna jalan lain di wilayah Jawa Barat.
Dalam video yang diunggah, tampak pengemudi tersebut melampiaskan kekesalannya kepada pengguna mobil Toyota Fortuner. Oknum tersebut disebutkan adalah seorang anggota komunitas mobil.
Selang dua hari setelah kejadian itu, peristiwa yang mirip kembali terjadi di DKI Jakarta. Kali ini pelakunya adalah pengemudi Daihatsuu Xenia, yang marah-marah ke pengguna mobil yang ada di belakangnya.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Instagram @fakta.jakarta, pada tayangan video terlihat pelaku turun dari kendaraannya dan menuju ke mobil korban yang dikabarkan adalah taksi konvensional.
Pelaku terlihat marah sembari melontarkan kata-kata, lalu kemudian melakukan pengrusakan dengan cara berusaha mematahkan kaca spion sebelah kanan.
Meski tidak berhasil, akan tetapi kondisi kaca spion tersebut menjadi lepas dari dudukannya dan menjuntai ke bawah. Kurang puas dengan hal itu, pelaku lalu menyasar penghapus kaca depan sebelah kanan dengan berupaya mematahkannya.
Setelah dirasa cukup, pengemudi Xenia itu kemudian bergegas masuk ke dalam mobilnya dan langsung meninggalkan lokasi. Sepanjang peristiwa itu, korban hanya bisa pasrah duduk di dalam mobil sembari merekam kejadian.
”Diduga berselisih paham saat senggolan di jalan, seorang supir online melakukan tindakan pengrusakan terhadap salah satu taksi. Kejadian di Jalan Raya Gatot Subroto, Jakarta,” kata pengeloa akun.
Dari pelat nomor kendaraan pelaku, diketahui bahwa mobil tersebut statusnya adalah milik salah satu penyedia jasa penyewaan alias rental.
Meski pelaku melakukan aksi yang tidak bisa dibenarkan, namun ada juga warganet yang mengatakan bahwa peristiwa itu tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.
”Jangan main judge aja..kita ga tau apa yg di lakuin supir taksi di jln..taksi kadang d jalan jg ga ada attitude nya klakson ky dia ga punya kuping...!! Mf bkn bela abng gendung itu ya anarkis ga bsa di benarkan,” ujarnya.
