Kapan Daimler Jual Bus dan Truk Listrik Mercedes-Benz di Indonesia?

Truk listrik Mercedes-Benz.
Sumber :
  • Motortrend

Tangerang, VIVA – Sejak 2021, PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) sebagai distributor resmi bus dan truk Mercedes-Benz di Tanah Air telah mengungkapkan rencana untuk menjual kendaraan niaganya dalam versi listrik. Sayangnya hingga saat ini, wacana tersebut belum juga terwujud

Begini Jadinya Jika Toyota Land Cruiser Diubah Jadi Kendaraan Niaga

.Untuk diketahui bahwa truk atau bus listrik mulai bermunculan di pasar otomotif Tanah Air, ada yang datang dari pabrikan asal China.

Naeem Hassim, Presiden Direktur DCVI mengungkapkan alasan mengapa pihaknya belum juga menjual bus dan truk listrik di pasar Indonesia.

Konflik Iran vs Israel Apakah Berdampak Pada Impor Mobil Mewah ke Indonesia

"Banyak pertanyaan mengapa kami terlambat dengan kendaraan listrik di Indonesia. Kita menghadapi kendala untuk hal ini, seperti entitas legal 100 persen dari Daimlr AG dan di bawah Daimler AG, kami melihat Indonesia sebagai sebuah negara yang kami klasifikasi sebagai di bawah MFN (Most Favoured Nation," ujarnya dikutip VIVA di Tangerang.

Truk listrik Mercedes-Benz eActors

Photo :
  • Daimler
Mobil Mercedes-AMG Edisi Veteran F1 Sonny Hayes Hadir, Cuma 52 Unit di Dunia

Sebagai informasi, MFN sendiri merupakan tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk ke suatu negara dari negara lainnya, kecuali negara yang memiliki perjanjian khusus mengenai tarif bea masuk dengan negara tersebut.

Naeem pun mengungkapkan, bila dibandingkan dengan negara China yang sudah menghadirkan truk atau bus listrik terlebih dahulu di Indonesia, itu karena negara tersebut memiliki perjanjian ACFTA (Asean-China Free Trade Area).

"Perjanjian ACFTA itu juga sudah ditandatangani antara China dan pemerintahan Indonesia. Kita tahu, selama bertahun-tahun perjanjian itu tak kunjung dilakukan oleh negara Eropa," tutur Naeem.

Kemudian, ia pun mengungkapkan harapan bahwa dengan adanya pemerintahan baru saat ini bisa mendorong regulasi yang lebih baik lagi, khususnya untuk negara Eropa.

"Dengan adanya Pemerintahan baru, kami sedang cob lakukan (menghadirkan kendaraan niaga listrik), tapi saya masih membutuhkan waktu karena tidak mudah untuk memasukkan produk tersebut ke Indonesia," tegas Naeem.

Lebih lanjut, Naeem pun mengungkapkan rasa khawatir soal infrastruktur kendaraan niaga di Indonesia. Mengingat belum banyaknya produk tersebut yang hadir di pasar Indonesia.

"Fasilitas pengisian daya kendaraan niaga itu membutuhkan ruang yang besar dan kapasitas arus listrik yang juga besar. Tidak bisa disamakan dengan mobil listrik penumpang. Ekosistem untuk truk listrik berbeda,” katanya.

Senada, Head of Product Management and Marketing DCVI, Faustina Tjandra menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih berusaha mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk kehadiran kendaraan niaga versi listrik.

"Kita tidak ingin berkata kapan akan diluncurkan karena tidak ingin hal ini terjadi lagi (ketidakpastian peluncuran). Jadi kita tidak bisa mengungkapkannya (kapan diluncurkan). Kita akan siapkan semuanya dulu," terang Faustina, di kesempatan yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya