Waspada, Leasing Gadungan Intai Pemilik Mobil dengan Tuduhan Tunggakan Fiktif

modus penipuan oknum mengaku sebagai leasing
Sumber :
  • Instagram/rodapapat

Jakarta, VIVA – Modus penipuan dengan mengatasnamakan leasing kembali marak. Baru-baru ini, peristiwa serupa menimpa seorang pemilik Toyota Raize.

Korlantas Polri Siap Tak Pandang Bulu Tindak Kendaraan ODOL

Dikutip dari VIVA melalui akun Instagram @rodapapat, dalam sebuah video terlihat sejumlah oknum berseragam yang mengaku sebagai petugas leasing tiba-tiba menghampiri pengemudi dan memaksa untuk memeriksa kendaraan.

Dalam video tersebut, para pelaku mengaku berasal dari pihak finance atau leasing, dengan membawa sejumlah dokumen dan menuduh pemilik mobil memiliki tunggakan pembayaran.

Truk Tangki BBM Tabrak 3 Bangunan Ruko di Cakung Jaktim

Namun, sang pemilik langsung membantah tuduhan itu, menegaskan bahwa ia tidak memiliki urusan dengan pihak leasing mana pun dan tidak memiliki tunggakan pembayaran.

Libur Waisak 2025, Volume Kendaraan dari Timur Trans Jawa Meningkat

Meski demikian, para oknum tetap memaksa untuk memeriksa mobil, bahkan berusaha masuk ke dalam kendaraan. Pemilik mobil akhirnya keluar dan berusaha menghadang tindakan mereka.

Setelah terjadi perdebatan, pemilik mobil meminta untuk memeriksa dokumen yang dibawa oknum tersebut. Ternyata, surat-surat itu terbukti fiktif, pelat nomor kendaraan dan nama pemilik yang tertera berbeda dari kendaraan yang dituduh menunggak.

Dengan kata lain, para oknum tersebut diduga hanya berpura-pura sebagai pihak leasing dengan tujuan merampas kendaraan.

Setelah menyadari dokumen itu palsu, pemilik mobil segera meninggalkan lokasi, diikuti oleh para pelaku yang merasa aksinya telah terbongkar.

Video ini menuai banyak respons dari warganet di media sosial. Banyak yang menyarankan agar pelaku semacam ini langsung dilaporkan ke pihak berwajib.

"Ketemu orang-orang seperti ini seharusnya diajak ke kantor polisi saja," tulis seorang netizen.

"Tolong dong pihak kepolisian dikasih efek jera, orang-orang seperti ini sangat meresahkan," komentar lainnya.

"Indonesia kekurangan aparat, sudah banyak modus begini tapi tidak ada tindakannya, kayak dibeking, gak kecolek pisan," tambah seorang warganet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya