- AP Photo/Matt Dunham
VIVAnews - Honda Motor Co memperpanjang pemberhentian produksi mobil dan sepeda motor di Jepang hingga Minggu, setelah gempa bumi dan tsunami melanda Jepang pada 11 Maret lalu.
Kekurangan komponen suku cadang menjadi alasan perpanjangan penghentian operasi pabrik-pabrik mereka. Selain itu, kekurangan pasokan listrik ikut menjadi faktor penyebab perpanjangan ini.
Dalam keterangan resmi yang dimuat Forbes, Selasa 22 Maret 2011, juru bicara Honda, Keitaro Yamamoto, mengatakan bahwa penghentian produksi dilakukan pada pabrik mobil di Saitama dan Suzuka, serta pabrik sepeda motor di Kumamoto.
Sementara itu, Associated Press merilis, sejumlah pabrikan mobil Jepang sedang mempersiapkan untuk melanjutkan produksi setelah kerusakan pada pembangkit listrik, pemasok, dan beberapa pabrik dalam gempa bumi dahsyat itu.
Pembuat mobil Subaru, Fuji Heavy Industries Ltd, mengatakan akan mulai membuat suku cadang pada Rabu 23 Maret. Namun, lima pabrik di antaranya baru akan memulai produksi pada Kamis, 24 Maret mendatang.
Industri otomotif Jepang diharapkan pulih setelah mulai kembali berproduksi paska gempa dan tsunami yang menewaskan sedikitnya 18.000 orang di timur laut negara itu. Tetapi, analis industri mengatakan mereka akan terhambat kekurangan listrik dan kerusakan infrastruktur.
Toyota Motor Co memutuskan untuk menunda kembali produksi 11 pabriknya di Jepang. Juru bicara Toyota, Shiori Hashimoto, mengatakan, Toyota awalnya berniat membuka pabriknya pada Rabu ini, namun sulit menyediakan komponen yang cukup.
Pekan lalu, Nissan Motor Co dan Mitsubishi Motors Corp mengumumkan memulai kembali produksi mereka menggunakan stok suku cadang yang ada. Namun, mereka mengatakan, produksi ini tidak berlanjut bila suku cadang habis.
Sejumlah pabrikan mencari pemasok alternatif untuk menggantikan suku cadang yang berasal dari pabrik-pabrik di timur laut Jepang. Namun, upaya ini belum berhasil. (art)