- Melissa Tuanakotta/VIVAnews
VIVAnews - Masih tingginya pajak dan rendahnya pendapatan per kapita di Indonesia, menjadikan harga mobil di kalangan masyarakat masih tergolong tinggi dan terbilang barang mewah. Pasalnya, untuk membeli sebuah mobil baru, rata-rata masyarakat harus menabung selama bertahun-tahun.
"Saat ini pendapatan per kapita masyarakat masih kecil. Maka tidak mudah untuk orang Indonesia memiliki mobil baru," kata Automotive Reseach Manager Frost & Sullivan, Vijay Rao di Jakarta.
Berdasarkan riset yang dilakukan Frost & Sullivan, penduduk Indonesia harus menabung selama 104 bulan atau 8,6 tahun untuk mendapatkan mobil baru. Angka didapatkan dengan perhitungan mengkalkulasi harga mobil terendah dibagi penghasilan bulanan rata-rata penduduk.
Hal ini berbeda dengan Malaysia, di mana rata-rata gaji penduduk selama 8 bulan sudah dapat membeli mobil baru. Sedangkan Thailand yakni gaji 19 bulan dan Filipina gaji 21 bulan.
Selain Indonesia yang pada 2010 memiliki pendapatan per kapita di bawah US$3.000, ada penduduk Vietnam yang juga dianggap masih kesulitan memiliki mobil. Sebab, harga mobil terendah di sana sama dengan gaji 339 bulan warganya.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Sudirman MR mengatakan potensi pasar Indonesia sangat potensial dengan jumlah penduduk yang besar serta pendapatan per kapita yang terus meningkat.
Ia memprediksi mulai 2012, penggunaan mobil jenis sedan dan mobil kecil akan mendapat pertumbuhan penjualan. Sedangkan untuk jenis MPV akan makin berkurang. "Strukturnya akan sudah berubah dari dulu keluarga besar yang butuh mobil besar jadi keluarga kecil yang tidak butuh lagi mobil besar," jelasnya.