- Isuzu
VIVAnews - Nasib Isuzu Panther berada di ujung tanduk, cepat atau lambat legenda si raja diesel ini akan mengalami ‘kepunahan’, seiring diterapkannya regulasi baru standar emisi gas buang di Indonesia menjadi Euro-4.
Lalu, apa yang telah disiapkan PT Isuzu Astra Motor Indonesia dalam mengantisipasi hal itu? “Ke depan, Isuzu MU7 yang akan menggantikan Panther, jika nanti regulasi ini sudah diterapkan,” ujar Direktur Pemasaran Kendaraan Komersial Ringan PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Supranoto Tirtodiprodjo, di Jakarta, Rabu 10 Agustus 2011.
Namun, sambung dia, akan ada beberapa modifikasi yang dilakukan agar sesuai dengan pasar Indonesia. Salah satu modifikasi yang paling penting adalah menurunkan kapasitas mesin.
Saat ini, SUV andalan Isuzu ini menggendong mesin 4JJ1-TC berkapasitas 3.0 liter Common Rail. "Kami maunya di kisaran 2.5 liter, agar tidak terkena pajak barang mewah," ungkapnya.
Isuzu tidak ingin menempatkan pengganti Isuzu Panther ini sebagai mobil premium yang harganya di atas Rp500 jutaan. Karena itu, nantinya harga Isuzu MU7 harus berada di kisaran tak jauh dari harga Isuzu Panther saat ini.
Kemungkinan terbesar, Isuzu akan menggunakan platform mesin Isuzu D-Max di Thailand untuk dipasangkan pada Isuzu MU7 di Indonesia. Mesin ini berkapasitas hanya 2.5 liter, namun sudah mengusung teknologi mesin diesel terkini, Direct-Injection Electronic Commonrail System, yang mampu menghasilkan tenaga mencapai 79 PS dan torsi 176 Nm.
Saat disinggung kapan Isuzu MU7 versi Indonesia ini mulai diperkenalkan di Tanah Air, Supranoto tak mau menjelaskan lebih detail, termasuk spesifikasi, fitur, maupun kisaran harga. "Kami masih menunggu kebijakan standar Euro terbaru dari pemerintah," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menerapkan standar emisi gas buang Euro-4 khusus untuk mobil pada tahun depan. Dengan adanya peraturan itu, mobil-mobil dengan emisi jelek, tak lagi boleh beroperasi di Indonesia. (art)