- AP Photo
VIVAnews - China kemungkinan akan menolak aplikasi pembangunan perusahaan patungan antara Fuji Heavy Industries Ltd dan Chery Automobile Co. Alasannya, Fuji Heavy masih dikendalikan Toyota Motor Corp, pemegang 16,5 persen saham produsen mobil Subaru itu.
Menurut peraturan China, sebuah perusahaan tak boleh menjalin kemitraan lebih dari tiga perusahaan. Sebelumnya Toyota telah membentuk perusahaan patungan dengan FAW Group Corp dan Guangzhou Automobile Group Co.
"Pemerintah China menganggap Fuji Heavy bagian dari Toyota," kata sumber yang mengetahui masalah itu, sebagaimana dikutip dari lama Automotive News, Jumat 9 September 2011.
Sementara itu, Fuji Heavy menyatakan, pemerintah China tak bisa membatalkan kerjasama ini, sebab Toyota hanya memiliki 16,5 persen. "Kami tidak menyadari hal ini," kata juru bicara Fuji Heavy Kenta Matsumoto melalui e-mail. "Rencana kami merealisasikan produksi lokal di China tetap tidak berubah."
Langkah Fuji Heavy menggandeng Chery, produsen mobil terbesar ketujuh di China, tak lain untuk meningkatkan penjualan di China menjadi 180 ribu unit dan meningkatkan pengiriman global hingga 42 persen menjadi 900 ribu pada 2015.
Produksi di China juga diharapkan akan membantu mengurangi sensitivitas keuangan Fuji Heavy yang berbasis di Tokyo, saat nilai tukar yen menguat terhadap dolar AS. Sebagaimana diketahui, perdagangan Jepang-China masih menggunakan mata uang dolar AS.