- Subaru
VIVAnews - Produsen otomotif asal Jepang, Subaru melakukan penarikan kembali atau recall 31.959 unit mobil produksinya. Recall dilakukan lantaran adanya kerusakan pada pedal rem.
"Kendaraan ini dilengkapi dengan silinder master rem yang tidak tepat. Sehingga dapat menimbulkan insiden serta meningkatkan risiko kecelakaan," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Keselamatan Lalu Lintas Nasional Amerika Serikat (NHTSA) seperti dilansir Autoevolution, Rabu 7 Desember 2011.
Akibatnya, rem menjadi tidak pakem saat pengemudi menginjaknya untuk memperlambat atau menghentikan mobil tersebut. Butuh waktu yang sedikit lebih lama untuk menghentikan mobil, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Subaru juga sudah melapor ke NHTSA bahwa pihaknya telah menerima 112 laporan dari masalah kerusakan tersebut di AS dan Kanada. Penarikan ini mencakup 11.553 unit model Impreza 2012, termasuk sedan dan wagon, tetapi bukan model WRX atau STI. Model Impreza ini dirakit antara April-November.
Selain itu, penarikan juga berlaku untuk sekitar 20.406 model Legacy dan Outback yang dirakit antara 17 Oktober-23 November. Subaru meminta kepada para pemilik mobil untuk mendatangi dealer resmi mereka untuk mendapatkan layanan perbaikan. Penarikan ini diharapkan mulai belaku pada bulan ini.
Recall juga dilakukan oleh Nissan Motor Company pada mobil Rogue 2011 yang dipasarkan di Amerika. Langkah itu terpaksa dilakukan untuk perbaikan dan penggantian potensi kecacatan atau kerusakan pada power steering. Electric boards peranti itu diduga tidak terpasang dengan benar.
Kerusakan ini berpotensi menyebabkan pengemudi kehilangan kendali saat mengemudi. Hal itu dikhawatirkan bisa menimbulkan kecelakaan dalam berkendara. (eh)
HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (Taspen) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam momen perayaan HUT ke-61.
