- REUTERS/ Sukree Sukplang
VIVAnews - Produsen mobil terbesar ketiga asal Jepang, Honda, mengumumkan penurunan laba sebesar 41 persen per kuartal, yang diakibatkan oleh dampak bencana di Jepang pada Maret 2011, Banjir di Thailand dan tingginya nilai tukar Yen.
Dikutip dari laman BBC, pada Selasa, 31 Januari 2012, laba bersih Honda pada kuartal ketiga anjlok menjadi 47,6 miliar Yen atau setara dengan US$624 juta, dari 81,1 miliar Yen di tahun sebelumnya. Penjualan untuk periode tiga bulanan turun 8 persen menjadi 1,94 triliun Yen.
Selain itu, perusahaan ini juga memangkas perkiraan tahunannya. Sekarang perusahaan memproyeksikan laba bersih mencapai 215 miliar Yen hingga Maret 2012.
Pada Agustus lalu, Honda diperkirakan dapat memperoleh laba 230 miliar Yen sebelum akhirnya terjadi bencana susulan yaitu banjir di Thailand.
Honda merupakan produsen mobil yang paling lambat pulih dari gempa dan tsunami di Jepang pada Maret 2011. Perusahaan ini juga memiliki sebuah pabrik di Thailand yang telah ditutup sejak terjadi banjir pada Oktober lalu. Akibat kondisi ini, Honda mengharapkan dapat melanjutkan produksi di Thailand pada akhir Maret 2012.
Pada 2011 lalu, penjualan global Honda anjlok untuk kelima kalinya, dari 2,9 juta mobil merosot di bawah tiga juta untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.
Perusahaan juga menuturkan, bahwa mereka melihat "efek negatif mata uang" karena apresiasi terhadap Yen Jepang. Mata uang yang kuat dapat memukul eksportir karena membuat produk mereka lebih mahal untuk pembeli di luar negeri. (adi)