- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Akibat bencana tsunami di Jepang 2011 dan banjir Thailand, hampir semua pabrikan mobil mengalami penurunan penjualan, termasuk Honda Corporate. Penurunan ini juga berimbas pada penjualan mobil Honda di Indonesia.
Namun, keterpurukan ini tidak bertahan lama. Menurut Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director HPM, penjualan mobil Honda kembali naik pada IIMS (Indonesia International Motor Show) September lalu dan terus meningkat pada Oktober 2012.
"Pada IIMS penjualan kita menjadi naik. Kita benar-benar panen waktu itu (Oktober), sebanyak 9.058 unit," jelas Jonfis, saat ditemui di kawasan mall Jakarta Barat, Kamis, 8 November 2012.
Dia menjelaskan, penjualan Honda meroket setelah dirilisnya dua produk anyar di penghujung tahun ini, yaitu hatchback Brio dan SUV All new CR-V. Penjualan bulan Oktober, ujarnya, hampir meningkat 100 persen dibandingkan pada 2005 lalu yang hanya menjual 6.000 unit di periode yang sama.
"Ini hampir 100 persen naik karena dibantu Honda Brio dan Honda CR-V. Distributor terbesar CR-V mencapai 2.000 unit lebih," kata Jonfis.
Di akhir tahun 2012, Honda juga berharap dapat mencapai target penjualan hingga 70.000 unit, dan kembali menaiki peringkat dari posisi enam menjadi posisi lima. Hingga Oktober 2012, Honda telah membukukan penjualan hingga 55.000 unit.
"Kita tidak merubah target awal untuk mencapai 70.000 kendaraan. Mudah-mudahan kita bisa mencapainya peringkat kami menjadi nomor 5. Kemarin kita peringkat ke 6 karena banjir," ucap Jonfis. (ren)
Alutsista Buatan Indonesia Laris Manis di Pasar Global: Bukti Kemajuan Industri Pertahanan Nasional
Indonesia patut berbangga atas kemajuan yang signifikan dalam industri alat utama sistem senjata (alutsista). Berbagai produk buatan dalam negeri telah berhasil
