Jatuh dari Balkon Hotel, Bos Tata Motors Diduga Bunuh Diri

Karl Slym
Sumber :
  • Bihar Prabha
VIVAnews
– Karl Slym, Direktur Utama Tata Motors, pada 26 Januari 2014 ditemukan telah tewas di balkon hotel Shangri-La, Bangkok, Thailand. Di hotel itu, dia menghadiri pertemuan dewan direksi.


Dugaan awal tewasnya pria 51 tahun tersebut karena terpeleset dari lantai 22 hotel, Namun kepolisian Thailand mengatakan korban diduga tidak jatuh karena unsur ketidaksengajaan, melainkan bunuh diri.


"Kami tidak menemukan tanda-tanda perjuangan. Kami menemukan jendela terbuka. Jendela ini sangat kecil sehingga tidak mungkin ia akan tergelincir. Ia harus memanjat melalui jendela lebih dulu, karena ia memiliki badan cukup besar," kata Letnan Polisi Somyot Boonyakaew kepada
Reuters
, Senin 27 Januari 2014.


"Dari penyelidikan awal kami menduga ia melompat bunuh diri,” tambah Somyot.


Dugaan itu dikuatkan dengan ditemukan sebuah catatan sebanyak tiga halaman yang ditulis dalam bahasa Inggris di kamar korban.


Tidak disebutkan apa isi catatan yang ditenggarai sebagai surat bunuh diri Sylm. Kini catatan itu telah diamanakan polisi untuk dianalisis apakah itu benar merupakan tulisan tangan Slym.


Kepolisian Thailand mengatakan mereka mendapat panggilan dari Shangri-La hotel sekitar 07:45 pada Minggu waktu setempat, setelah salah seorang staf hotel menemukan tubuh Slym di lantai.


Kepolisian yakin, istrinya berada di kamar hotel tersebut saat kejadian. Namun wanita itu masih terlalu syok menjawab pertanyaan polisi. "Dia masih belum bisa menerima apa yang telah terjadi," ujar Somyot.


Saat dikonfirmasi soal dugaan bunuh diri, Juru Bicara Tata Motors mereka menolak mengomentarinya. Namun, perusahaan menyatakan Slym telah memberikan kepemimpinan dalam lingkungan pasar yang menantang .


Menurut Anil Sharma, seorang analis peneliti IHS Automotive, dugaan bunuh diri bisa dikaitkan dengan pekerjaan yang sedang digeluti Slym.


"Kematian Slym terjadi pada saat perusahaan tampaknya sedang tersudut. Dan ini datang sebelum usahanya berbuah, padahal kita harus dapat melihat hasilnya dalam satu atau dua tahun," kata Anil.


Tata Motors telah kehilangan traksi di pasar kendaraan penumpang India, hal ini lantaran para pesaing baik dalam maupun luar negeri telah banyak meluncurkan model-model baru dan menawarkan diskon cukup banyak.
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat


YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”
Sebelum bergabung dengan Tata Motors pada Oktober 2012, Slym bekerja untuk General Motors selama 17 tahun.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Pada periode 2007-2011, Slym menjabat sebagai Presiden General Motors India. Pada 2011-2012, dia menjabat Wakil Presiden Eksekutif SGWM Motors, perusahaan patungan GM di China.

Di Tata Motors, Slym memimpin operasi di India dan pasar internasional--Korea Selatan, Thailand, Afrika Selatan, termasuk Indonesia.


"Slym memimpin perusahaan melewati lingkungan pasar yang penuh tantangan," kata Tata Motors dalam pernyataan resminya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya