Transjakarta Sering Terbakar Bukan Akibat Bahan Bakar Gas

Bus Transjakarta terbakar di Pulogadung, Jakarta Timur
Sumber :
  • TMC Polda Metro Jaya

VIVA.co.id - Upaya pemerintah untuk merealisasikan pengalihan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) kerap mendapat batu sandungan. Salah satunya, beberapa kejadian terbakarnya bus Transjakarta.

Pertamina Bangun 89.383 Jaringan Gas

Adapun, moda transportasi pemerintah DKI Jakarta tersebut merupakan salah satu kendaraan yang menggunakan BBG.

Kendati demikian, Staf Ahli Gaikindo, Budi Prasetyo Susilo menyatakan, risiko kendaraan meledak bukan karena bahan bakar dan teknologi yang dibuat, melainkan faktor perawatan.

"Kalau dikaitkan dengan accident, itu yang harus diinvestigasi. Apakah penggunaan gas itu penyebabnya? Saya tidak yakin, kecelakaan itu diakibatkan karena gas, tapi kalau maintenance bisa," kata dia di Jakarta.

Hal serupa juga diakui oleh Vice President Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Ridha Ababil. Menurut dia, terkadang masyarakat  kurang memperhatikan pemeliharaan dan pemakaian kendaraan gas.

"Apakah karena pemanfaatan gas, kami belum tahu. Saat ini, belum ada yang meledak, tapi terbakar dan berasap. Kalau meledak belum pernah dengar," ungkap Ridha.

Ridha mengakui, sejumlah bus Transjakarta menggunakan bahan bakar gas yang disalurkan melalui Perusahaan Gas Negara, yaitu jenis gas atau CNG.

Hanya saja, Ridha menegaskan, meskipun disebutkan berbahan bakar gas, dan terjadi kebakaran, namun itu bukan berarti akibat gas, melainkan karena terdapat komponen. Salah satunya komponen penyejuk udara atau air conditioner (AC).

"Jadi begini, kalau CNG bocor, gasnya akan hilang karena terbawa udara, apalagi kendaraan bergerak. Selama tangki terbuka di tempat terbuka dan udara keluar-masuk, pasti itu akan hilang," tambahnya. (art)

Baca juga:

Pengisian gas pada mobil berbahan bakar BBG

Pemerintah Gandeng Korsel Produksi Mobil BBG

Konverter kit CNG akan diproduksi secara massal.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2016