- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Rencana pemerintah menghapus premium dan menggantinya dengan bahan bakar yang memiliki oktan lebih tinggi tengah ramai diperbincangkan. Sebab, kebijakan ini diperkirakan akan berimbas ke semua sektor termasuk otomotif.
Sebelumnya, pemerintah lewat Pertamina berencana menghilangkan premium dengan oktan 88. Bahan bakar jenis baru dengan oktan di bawah Pertamax akan menggantikan Premium.
Tanggapan beragam muncul termasuk dari PT Astra Honda Motor. Lewat Thomas Wijaya selaku General Manager Sales Division PT AHM, mereka mengaku tak akan terpengaruh.
"Tak masalah untuk mesin Honda baru maupun lama menggunakan bahan bakar minyak dengan kandungan ron yang lebih tinggi, terlebih apabila menggunakan mesin baru karena sistem pembakaran akan lebih sempurna dan akan lebih irit” kata Thomas kepada VIVA.co.id.
Selain itu, Thomas menambahkan bahwa penghapusan premium tak akan mempengaruhi biaya produksi perusahaan asal Jepang ini. Menurut Thomas, biaya produksi dari motor Honda lebih bergantung pada Solar.
"Kita kan lebih kepada solar untuk biaya produksi, jadi tidak berpengaruh untuk biaya produksi terkait dengan rencana dihilangkannya premium,” kata Thomas.
Namun penghapusan premium dinilai Thomas, akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Sebab, kabarnya bahan bakar pengganti premium diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar Rp1000.
"Masyarakat pasti akan lebih memprioritaskan kebutuhan pokok, dan bahan bakar minyak sangat berpengaruh dengan naiknya bahan pokok,” lanjutnya.
Rencananya sistem ini akan mulai diterapkan oleh Pertamina bulan depan. Namun hingga saat ini masih belum ada keputusan resmi dari pihak Pertamina terkait harga dari bahan bakar tersebut.
[/vivamore]
(ren)
