- Carscoops
VIVA.co.id - Selain memacu kendaraan dengan sangat cepat, salah satu faktor utama penyebab kecelakaan adalah mengemudikan kendaraan dalam pengaruh alkohol. Bahkan, pengemudi mabuk merupakan momok membahayakan yang sering terjadi di jalanan Amerika Serikat.
Berdasarkan data dari badan keselamatan lalu lintas Amerika Serikat atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), dari 10 ribu kematian yang diakibatkan oleh alkohol setiap tahunnya, 30 persen di antaranya adalah korban kecelakaan lalu lintas.
Dilansir dari Autoevolution, Selasa, 9 Juni 2015, NHTSA saat ini tengah mengembangkan teknologi terbaru, yang dapat mendeteksi pengendara akibat pengaruh alkohol. Teknologi ini diberi nama Driver Alcohol Detection System for Safety program atau DADSS.
Dengan teknologi ini, diharapkan para pengemudi dapat lebih mengetahui cara berkendara yang aman dan nyaman. Dalam teknologi DADDS ini, ada dua sistem yang beroperasi. Pertama yaitu Breathalyzer, yang dipasang di kemudi roda. Sistem ini mampu mendeteksi jika pengemudi memiliki BAC (blood-alcohol concentration) atau konsentrasi alkohol dalam darah lebih dari 0,08 persen. Kandungan alkohol pengemudi akan terdeteksi melalui helaan nafasnya.
Sistem kedua adalah tombol start atau kunci kontak yang telah dilengkapi dengan sensor infra merah. Sistem ini bisa membaca BAC pengemudi, saat ia menekan tombol start yang juga berfungsi sebagai pemindai jari. Jika terdeteksi mabuk, teknologi DADDS akan langsung aktif dan mematikan sistem komputer mobil, sehingga mesin tidak bisa menyala.
Sementara menurut Carscoops, meski belum beroperasi penuh, NHTSA telah menemukan banyak kegunaan untuk sistem keamanan ini. Diharapkan teknologi ini bisa menyelesaikan masalah kecelakaan karena mabuk, dan dapat terealisasi dalam waktu lima tahun ke depan, atau 2020 mendatang.
(mus)
Mengenal Rem ABS, Masalah dan Solusinya
Fungsinya sangat vital, makanya perlu perawatan.
