Rupiah Rontok, Bisnis Audio Mobil Kena Imbasnya

Ilustrasi audio mobil
Sumber :
  • Autocity

VIVA.co.id - Melemahnya nilai tukar rupiah menghantam industri otomotif di Tanah Air. Tak hanya bagi pabrikan mobil dan motor, merosotnya nilai tukar rupiah juga dirasakan sektor pendukung otomotif.

Teknologi Masa Depan Honda Siap Dipajang di GIIAS 2016

PT Gema Suara Adhitama yang merupakan agen pemegang merek audio, Pionner di Indonesia ikut merasakan dampaknya. Situasi tak nyaman ini membuat PT Gema Suara Adhitama menerapkan langkah khusus.

Head of Promotion Pionner Indonesia Max Adam Kamil mengatakan, meski imbas kenaikan dolar sangat terasa dalam hal penjualan, namun perusahaan tak bisa langsung ikut menaikan harga.

Pelek Motor Bahan Karbon Lagi Ngetren, Harga Rp40 Jutaan

"Sampai per hari ini Pionner belum mengalami kenaikan harga, tapi mungkin kalau kurs naik lagi, siapa yang sanggup. Apalagi kalau dolar sudah di atas Rp14.500, mungkin harus naik nantinya," ujarnya di BSD City, Tangerang, Selasa, 15 September 2015.

Adam tak menampik, di tengah pasar otomotif yang lesu, penjualan audio ikut stagnan. Menurut dia, Pionner Indonesia biasanya baru akan menaikkan harga bila pergantian tahun fiskal (April-Maret).

Guna memancing daya beli konsumen terhadap produk-produk after sales khususnya audio, ajang kontes modifikasi merupakan pilihan yang tepat.

"Karena dari kontes itu, pasar bisa tercipta. Kebutuhan dari pengguna mobil pribadi juga jadi melihat apa fitur head unit yang ada dan terbaru," ujarnya menambahkan.

Bocah 13 Tahun 'Bejek' Mobil Ini Hingga 320 km per Jam

Tak hanya itu, konsumen pemilik mobil yang menyukai modifikasi saat ini semakin beragam. Hal itu karena saat ini banyak pelajar yang membawa mobil dan sering merombak audio mobilnya.

(mus)

Contoh rem depan motor yang dilengkapi ABS.

Mengenal Rem ABS, Masalah dan Solusinya

Fungsinya sangat vital, makanya perlu perawatan.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016