Filosofi Penyu ala Daihatsu

Pelepasan rombongan Terios 7 Wonders Wild Adventure Borneo.
Sumber :
  • Dok: Astra Daihatsu Motor

VIVA.co.id - Tim Ekspedisi Terios 7 Wonder Borneo Wild Adventure dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akhirnya menyelesaikan misi perjalanan menjelajahi alam Kalimantan. Di titik akhir ekspedisi kali ini, Pulau Maratua, Sangakali dan Kakaban, Kalimantan Timur, menjadi destinasi penutup.

Daftar Mobil Baru di Bawah Rp100 Juta di IIMS

Dalam kesempatan tersebut, tim juga menggelar aksi sosial, dengan menyumbangkan 1.000 buku ke SD Negeri di Maratua, yang letaknya di ujung Utara Indonesia, atau hampir berdekatan dengan Malaysia.

Menurut Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra, buku merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat berguna bagi anak-anak sekolah dasar.

Kapan Daihatsu Luncurkan Terios Berwajah Baru?

“Buku menjadi bagian penting bagi anak-anak. Yang kita berikan juga merupakan buku tentang pengetahuan umum, sosial, hutan, kelautan dan pengetahuan lainnya,” ujar Amelia saat penyerahan buku di SD Negeri 3 Maratua, Teluk Harapan, Kalimantan Timur, Selasa, 22 September 2015.

Selain buku, Daihatsu dan tim ekspedisi juga memberikan bantuan perlengkapan sekolah, mulai dari meja, kursi hingga lemari.

Daihatsu Sebut Honda Brilian, Ini Alasannya

Usai dari Maratua, perjalanan tim ekspedisi yang diikuti para blogger, jurnalis dan beberapa perwakilan dari Daihatsu, kembali melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu bermesin ke Pulau Sangakali.

Di pulau yang luas daratannya kurang lebih 200 hektar itu, ada pusat penangkaran penyu, yang disebut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Amelia mengatakan, Daihatsu ikut terpanggil untuk menjaga dan melestarikan hewan yang telah hadir jutaan tahun lalu itu.

“Enam dari tujuh spesies penyu di dunia, ada di Indonesia. Dan mereka rentan akan kepunahan karena banyak faktor, salah satunya pemangsa, yang merupakan manusia sendiri dan hewan, hingga lingkungan tempat mereka berkembang biak kini telah berkurang,” jelas Amelia.

Ia juga mengatakan, di tengah perjuangan keras untuk bertahan hidup seekor penyu, ada filosofi yang bisa dipetik untuk keberadaan sebuah produk dari Daihatsu.

“Meski katanya penyu itu lambat, tapi kalau sudah di habitatnya, di laut, dia sangat cepat. Dia juga umurnya panjang meski, banyak pesaing, sama seperti Terios,” ujar Amelia.

Tim ekspedisi juga sempat singgah di Danau Kakaban, Pulau Kakaban. Di pulau ini, terdapat ubur-ubur yang tidak menyengat dan beracun, satu dari dua spesies yang hanya ada di dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya