- mobil.my.id
VIVA.co.id - Lesunya pasar otomotif Indonesia akibat dari limbungnya perekonomian juga dirasakan perusahaan pembiayaan. Semua perusahaan pembiayaan mengaku mengalami penurunan nilai transaksi.
Menurut Wakil Presiden Direktur Adira Finance, Marwoto Soebiakno, perseroan hanya mengalami penurunan nilai transaksi sebesar 10 persen. Sementara itu, beberapa perusahaan pembiayaan lainnya mengalami penurunan hingga 20 persen.
Marwoto mengatakan, kecilnya penurunan nilai transaksi pada perusahaannya tak lain berkat kontribusi dari pembiayaan motor dan mobil bekas.
"Kontribusinya signifkan. Kalau tahun sebelumnya hanya 32 persen, tahun ini 39 persen," kata Marwoto saat ditemui dalam perayaan ulang tahun Adira Finance ke-25 di Kawasan Sudirman, Jumat 13 November 2015.
Marwoto menuturkan, Adira Finance optimistis hingga akhir 2015 dapat menargetkan total pembiayaan hingga Rp30,5 triliun. Untuk saat ini, masih menurut Marwoto, Adira telah melakukan pembiayaan sebesar Rp25,5 triliun.
"Dan kami berharap dalam dua bulan terakhir, bisa menutup (masing-masing) Rp2,5 triliun per bulan,” tuturnya.
Adapun angka tersebut diperoleh dari masing-masing jumlah transaksi kendaraan baru dan bekas (mobil-motor) yang perbandingannya antara 60:40.
Marwoto juga menyatakan, pada ulang tahun ke-25 sejak berdiri di Indonesia itu, Adira Finance telah memiliki lebih dari 3,5 juta nasabah dan 600 jaringan di seluruh Indonesia.
Perusahaan ini, Marwoto melanjutkan, telah dibantu hingga 23 ribu karyawan dan ratusan ribu mitra bisnis, sehingga dapat membantu masyarakat mencari solusi dalam pembiayaan kendaraan.
Calya-Sigra Muncul, Pedagang Mobil Bekas Mengeluh
Penjualan mobil bekas menurun pasca lebaran.
