Ini Dosa Pengemudi di Jakarta Versi Ahok

Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id
Sadis, Pengemudi Mobil Seret Anjing Hingga Tewas
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan 'dosa' atau kesalahan pengemudi kendaraan bermotor di Jakarta, terutama pengendara sepeda motor, adalah kerap melawan arus dan sering memotong jalur.

Kisah Hantu Cantik Penggoda Pengemudi Mobil

"Pengendara di kita ini rata-rata suka melawan arus, motong seenaknya," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Jumat, 27 November 2015.
Jeddah Usul SIM Cantumkan Organ Tubuh yang Bisa Didonor

Dengan kondisi seperti itu, Ahok mengatakan wajar jika Jakarta dinobatkan menjadi salah satu kota dengan indeks kepuasan pengemudi secara global paling rendah.

Dalam rilis hasil surveynya pada bulan September, aplikasi pemandu berkendara Waze mengungkap, Jakarta merupakan salah satu kota dengan lalu lintas terburuk di seluruh dunia. Sejajar dengan Manila, Rio de Janeiro, dan Sao Paulo.

Ahok mengatakan masalah utama para pengemudi di Jakarta adalah ketiadaan sikap disiplin dalam mematuhi aturan.

"Jakarta enggak mungkin jadi kota ramah pengendara kalau disiplin dari pengendara enggak ada," ujar Ahok.

Selain kerap melawan arus dan memotong jalur, para pengendara di Jakarta sering abai terhadap rambu lalu lintas. Rambu hanya dipatuhi jika ada petugas.

Ahok mengatakan pemerintah telah mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan. Pada 4 Mei 2015, Pemerintah Provinsi DKI membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Program 'Lima Tertib Jakarta' bersama Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan pihak pemangku kepentingan terkait. Salah satu aspek penegakan ketertiban yang diatur adalah tertib berlalulintas.

Pada tahun ini, Polda telah menggalakkan pelaksanaan program dengan kerap menggelar razia bagi para pengemudi kendaraan. Pada tahun mendatang, Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI juga akan mulai turut serta dalam pelaksanaan program.

Berbeda dengan Polda, upaya penegakan ketertiban DKI dalam membenahi kondisi lalu lintas adalah dengan menghilangkan kebiasaan masyarakat memarkir kendaraan secara liar.

Serupa dengan program yang telah dilaksanakan di tahun 2014, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI akan kembali menggencarkan operasi derek untuk kendaraan yang parkir secara liar.

Pada tahun mendatang, titik-titik pengawasan parkir liar tidak terbatas kepada lima titik."Kita sudah tentukan titik-titik lain," ujar Ahok.

Seperti diketahui, dalam pelaksanaan awal program derek parkir liar di tahun 2014, Dinas Perhubungan membatasi hanya menderek kendaraan yang parkir liar di lima lokasi, Pasar Tanah Abang, Stasiun Jatinegara, Stasiun Jakarta Kota, Kalibata City, dan Marunda.

Ahok tidak gentar dengan protes yang diperkirakan akan banyak muncul dari digalakkannya kembali program. Setelah Pokja terbentuk, pelaksanaan program didukung penuh Polda dan Kodam.

Ahok mengatakan, tidak ada solusi lain yang lebih baik untuk mewujudkan Jakarta dengan kondisi lalu lintas yang lebih tertata, selain mengajarkan disiplin yang diiringi penegakan hukum yang tegas. "Orang mau marah ya terserah," ujar Ahok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya