Ini Keuntungan Jadi Sopir Uber dan Grab

Logo Grab Indonesia.
Sumber :
  • Grab

VIVA.co.id – Keberadaan aplikasi online dianggap sangat menguntungkan untuk meraup pundi-pundi. Terbukti, banyak pengemudi taksi konvensional beralih menjadi sopir Uber dan Grab. Beberapa mantan pengemudi taksi membeberkan keuntungan dari taksi berbasis aplikasi online tersebut.

Pengamat: Pemerintah Lindungi Pengusaha Taksi Konvensional

Adalah Bambang Saepudi, sosok yang kenyang bekerja di perusahaan sopir taksi macam Blue Bird dan Express ini kini memilih terjun sebagai pengusaha ental yang juga mengelola taksi Uber dan Grab.

Menurut Bambang, keberadaan Uber dan Grab nyatanya lebih menguntungkan para sopir. Sebab, selain mensejahterakan dalam keuangan, jam kerja taksi online bisa lebih efisien dan bebas.

Kapolri Minta Jajarannya Proaktif Redam Bentrok Pengemudi

“Karena kita tak pernah menawarkan seperti berjualan di jalanan yang selalu bilang taksi, taksi, taksi. Kita tinggal duduk manis sambil ngopi terus buka handphone nanti ada pesanan. Semakin rajin memang penghasilannya jadi lebih,” kata Bambang kepada VIVA.co.id, Jumat 24 Maret 2016.

Dengan aplikasi online para sopir taksi tidak terlalu mendapatkan beban dari atasan karena dikejar target. Bahkan menurut dia, menjadi sopir taksi online dirasakannya dapat membagi waktu antara kebutuhan dalam mencari uang serta untuk keluarga dan agama.

Tarif Online Harusnya Beri Kepuasan Konsumen dan Pengemudi

Hal ini pun diungkapkan Wawan sopir taksi Grab. Kata Wawan, untuk mendapatkan penumpang dia tak perlu mendapatkan informasi dari operator atau berkeliling di jalanan.

“Cukup di rumah nanti buka handphone ada order kita narik. Kalau tidak ya sudah. Ini seperti jadi kaya rental dan juga member,” ucapnya.

Wawan pun mengaku, karena dia  mantan sopir taksi konvensional, jadi jika pun mangkal tidak harus di pool melainkan di sebuah warung yang dekat dengan perkantoran atau perusahaan yang biasa mengorder taksi.

Dengan begitu, bahan bakar yang diperlukan tidak boros karena mesin mobil tidak selalu menyala. Sebaliknya, dengan mengisi bahan bakar Rp100 ribu, dia telah memprediksi akan mendapatkan bayaran yang lebih besar, tanpa harus menghabiskan biaya tambahan untuk bahan bakar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya