Otomotif Tanah Air Lesu, Ini Kata Ketum Gaikindo Baru

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi (kiri).
Sumber :
  • Dok: Kementerian Perindustrian

VIVA.co.id – Lesunya pasar otomotif nasional masih terasa hingga memasuki awal tahun ini. Hal ini yang membuat sejumlah agen pemegang merek (APM) yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan tahun ini sama dengan tahun sebelumnya.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Sebelumnya, Gaikindo lewat pengurus lamanya telah menargetkan penjualan mobil akan menyentuh angka 1,1 juta unit. Samanya target yang dipasang ini, tentu menjadi sinyal bahwa otomotif Tanah Air sepertinya tak akan beranjak seperti tahun lalu. Nah, bagaimana tanggapan dari Ketua Umum Gaikindo yang baru?

Ketua Umum Gaikindo periode 2016-2019, Yohannes Nangoi mengatakan, pasar otomotif Indonesia tahun ini diprediksi memang masih stagnan, atau sama dengan tahun lalu. Hal tersebut, yang membuat Gaikindo menetapkan target penjualan sama dengan pencapaian tahun lalu.

Waspada, Ini Tanda-tanda Ban Mobil Mau Pecah!

“Tahun lalu penjualan mencapai 1.013.305 unit. Untuk tahun ini kurang lebih sekitar 1,1 juta unit,” ujar Nangoi, usai acara rapat umum anggota Gaikindo 2016, di Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.

Meski kondisi pasar otomotif belum bergairah, pria yang juga menjabat sebagai President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia tersebut tetap berusaha agar Gaikindo mampu menaikan penjualan mobil untuk pasar domestik.

Vespa 140th of Piaggio: Edisi Terbatas Merayakan 140 Tahun

“Kita hanya bisa berharap, kondisi pasar dan perekonomian Indonesia bisa jauh lebih baik dari tahun lalu," tambahnya.

Selain itu, Yohannes juga menyarankan pihak APM untuk dapat bekerja sama dengan para principal, sehingga penjualan ekspor untuk kendaraan bermotor akan semakin meningkat.

"Untuk ekspor itu para pabrikan di Indonesia harus bekerja sama dengan prinsipalnya di negara masing-masing. Mereka harus bekerja sama, karena pasar ekspor itu hanya bisa dibuka dengan prinsipalnya," kata Yohannes. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya