- Istimewa
VIVA – Modifikasi adalah salah satu cara mengekspresikan diri Anda dengan mobil kesayangan. Karena selera orang berbeda-beda, maka berbagai gaya modifikasi pun bermunculan, mulai dari stance, street racing, rally style, hella flash, Japanese Domestic Market (JDM), dan masih banyak lagi.
Tapi, tahun ini akan terjadi pergeseran dalam dunia modifikasi, di mana gaya ekstrem tidak akan begitu diminati. Menurut pengamatan National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) sebagai asosiasi modifikator di Tanah Air, kenyamanan sudah jadi syarat utama dalam modifikasi.
Andre Mulyadi selaku pendiri NMAA mengatakan, tren saat ini bukan sekadar ekstrem, tapi tetap mengejar kenyamanan. Menurut sudut pandangnya, di kota-kota besar di Indonesia modifikasi proper akan lebih banyak di 2018.
“Kami sangat yakin, di 2018 itu modifikasinya banyak yang proper, enggak cuma jadi patung yang dipajang di kontes. Tapi, mobil itu bisa digunakan. Pakai rem besar depan belakang tapi fungsional, enggak cuma pajangan,” ujarnya di Jakarta.
Meskipun mobil ceper masih banyak peminat, tapi itu hanya ada saat kontest saja. Oleh sebab itu, penggunaan suspensi udara akan semakin ramai tahun ini, karena masih bisa memakai pelek besar.
“Intinya, mobil yang dimodifikasi tidak mengurangi kenyamanan, tapi menambah dari fungsi mobil tersebut,” tuturnya.
Cuma Modal Rp100 Ribu Bisa Dapat Mobil Kustom di Kustomfest 2023
Hadiah yang diberikan kepada pengunjung Kustomfest 7-8 Oktober 2023 yang beruntung berupa mobil kustom bergaya pikap flat deck. Mobilnya berbasis sedan Toyota Crown 1982
