Benda Ini Bisa Mengharumkan Industri Otomotif Nasional

Baterai mobil listrik
Sumber :
  • Greencarreport

VIVA – Mobil listrik menjadi salah satu kemajuan di bidang otomotif. Kendaraan itu hanya mengandalkan baterai dan motor penggerak, tidak lagi menggendong mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak.

Konsumen Bisa Jajal Langsung Wuling Cloud EV di PEVS 2024

Menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohanes Nangoi, ada dua keuntungan mobil listrik, yakni emisi gas buang lebih bersih dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

"Emisi gas buang lebih bersih, karena tidak mengeluarkan asap. Kedua, bahan bakar minyak itu kan dari fosil. Dengan ada mobil listrik, ini bisa lebih dihemat penggunaannya. Itu tujuan utamanya," kata Nangoi di Jakarta, Kamis 24 Mei 2018.

Toyota Starlet Bakal Dihidupkan Lagi sebagai Mobil Listrik, Begini Tampangnya?

Namun, kata dia, hal ini tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Banyak faktor yang juga harus diperhatikan ketika menghadirkan mobil listrik.

Faktor pertama adalah sumber listriknya, harus menggunakan bahan yang rendah emisi juga. Misalnya, tenaga angin atau air.

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

Turbin pembangkit tenaga angin.

Kemudian, sumber listrik mobil kebanyakan masih dari baterai Lithium. Di dunia, kata dia, baru ada tiga negara yang bisa membuatnya, yakni China, Korea dan Jepang. 

"Kalau pemerintah mau bikin mobil listrik, kami sangat mendukung. Cuma perlu diingat, begitu Indonesia jadi pembuat baterai mobil, maka bisa masuk empat dunia (produsen baterai mobil listrik)," tuturnya.

Lalu, baterai setelah 10 sampai 15 tahun tentu akan habis masa pakainya. Baterai mobil listrik harus didaur ulang dan tidak bisa dibuang begitu saja.

"Di dunia ini, baru ada sedikit negara yang bisa mendaur ulang. Baterai ini harus diurai lagi, agar tidak beracun. Kalau Indonesia sudah bisa bikin ini, kita masuk elite dunia," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya