- Dok Whale
VIVA – Salah satu cara mengakali ruang interior mobil saat perjalanan mudik adalah dengan menggunakan roofbox. Dengan memasang bagasi di atap, barang bawaan selama mudik bisa diletakkan terpisah.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), Jusri Pulubuhu mengatakan, dengan memasang roofbox, kabin mobil bisa dimaksimalkan untuk kenyamanan penumpang yang ikut mudik.
"Kalau enggak pakai tambahan ruang, maka jelas barang akan memenuhi kabin. Sebagaimana kita tahu saat mudik mobil membawa orang sekaligus barang di kabin. Maka roofbox bisa menjadi alternatif penyimpanan barang" kata Jusri kepada VIVA.
Meski jadi alternatif penyimpanan barang, kata Jusri, pengemudi yang mobilnya dipasang roofbox tidak bisa sembarangan saat mengemudi. Terlebih jika mobilnya berdimensi kecil seperti Low Cost and Green Car.
"Sah-sah saja mobil LCGC pakai roofbox. Namun pengemudi harus memperhatikan efek body roll, titik gravitasi, sampai titik pengereman mobil," kata dia.
Saat memutuskan memasang roofbox, pastikan jumlah barang tidak melebihi kapasitas maksimum bagasi atap tersebut. Selain itu, gaya mengemudi pun harus diubah.
Jika dalam kondisi standar, mobil LCGC cukup mumpuni diajak bermanuver saat macet, maka hal ini harus diperhatikan ketika atap terisi penuh. Begitu juga saat melewati jalan menikung dan menurun.
"Harus diingat ya, ketika pakai roofbox tetapi cara mengemudi tidak diubah maka bisa menjadi malapetaka. Saat pakai barang itu, pusat berat ada di atas atap mobil, kestabilan mobil maka akan berkurang. Ini harusnya jadi perhatian," katanya.
"Jarak pengereman pun jelas akan panjang. Kecepatan harus di perhatikan, kemudian saat menikung tidak boleh langsung dalam kecepatan tinggi karena berisiko terbalik itu mobil. Jadi mengemudi sesuai kondisi yang ada," kata Jusri.
