Arti Penting Mobil Murah Bagi Indonesia

Daihatsu Ayla.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dian Tami

VIVA – Program kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan harga terjangkau atau KBH2 telah berlangsung selama beberapa tahun. Salah satu syarat produsen otomotif bisa ikut dalam rancangan itu adalah membuat produknya secara lokal. 

Dulu Beli Holden, Kini Mobil Buatan RI Siap Dijual ke Australia

Tak heran jika kendaraan yang lebih dikenal dengan low cost green car itu membantu meningkatkan perekonomian di Tanah Air. Ini diungkapkan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika.

Sebab menurutnya, untuk memproduksi mobil murah ramah lingkungan itu setiap produsen kendaraan bermotor menggandeng pemasok komponen yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi. 

Suzuki Siapkan Mobil Baru Pengganti Karimun, Demi Saingi Brio?

"Program KBH2 telah berkontribusi besar dalam menumbuhkan dan menggairahkan sektor industri komponen lokal," kata Putu kepada VIVA, Rabu 25 Juli 2018.

Proses produksi Daihatsu Sigra.

Di Indonesia Cuma Segini Orang yang Mampu Beli Mobil Pribadi

Selain itu, kata Putu, dengan adanya mobil LCGC juga menambah investasi di sektor industri otomotif dengan nilai triliunan rupiah.

"Pada 2017, realisasi tahapan manufaktur komponen utama dan penggunaan komponen lainnya hampir telah tercapai semua. Total investasi yang terjadi di KBH2 mencapai hampir Rp20 triliun sampai 2017," ujarnya.

Terpisah, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan, jumlah komponen yang digunakan dalam satu unit mobil murah sekitar 90 persen. 

Maka tak heran, kendaraan segmen ini memiliki peran penting bagi industri otomotif Tanah Air dari awal kemunculanya sampai saat ini.

"Kandungan lokal untuk Daihatsu Ayla misalnya, sudah lebih dari 94 persen. Artinya, kandungan lokal yang besar ini tentu saja menggairahkan industri komponen Indonesia," tutur Amel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya