- VIVA/Pius Mali
VIVA – Untuk menyambut era mobil ramah lingkungan, para pabrikan melahirkan mobil penggerak listrik dan hibrida. Tapi karena ongkos produksi lebih mahal ketimbang mobil dengan mesin bahan bakar, maka segmentasi pasarnya menjadi terbatas.
Hal itu diakui PT Toyota Astra Motor, agen pemegang merek mobil Toyota di Tanah Air. Harga jual mobil-mobil Toyota, seperti Prius PHEV (Plug-in Hybrid Elctric Vehicle), Mirai, Camry Hybrid, dan C-HR Hybrid tergolong tidak murah.
“Kondisi sekarang, electric vehicle yang kami punya masih menengah ke atas (segmennya). Kami belum punya yang tipe murah,” ujar General Manager TAM, Lina Agustina di ICE, BSD City, Tangerang.
Melihat subsidi dari pemerintah setiap negara tidak cukup, maka secara global Toyota sedang meracik mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau. Nantinya, segementasi mobil ramah lingkungan akan berubah dan penggunannya akan lebih banyak.
“Begitu kendaraan listrik harga lebih murah, ditambah subsidi pemerintah untuk pajak dan segala macam, hal ini yang akan mengubah total peta persaingan. Begitu juga di Indonesia,” tuturnya.
Dilansir dari Autonews, pabrikan mobil asal Jepang itu mempersiapkan magnet motor listrik dan baterai yang menggunakan lanthanum dan cerium, dengan biaya yang lebih murah dari metal langka neodymium. Hal itu dilakukan, karena Toyota memprediksi pada 2025 permintaan neodymium lebih banyak dari stoknya.
Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik
Google menyiapkan fitur baru pada aplikasi Google Maps untuk para pemilik mobil listrik.
