Strategi Importir Umum Saat Impor Mobil Mewah Dihentikan

Luxury Car Show 2018
Sumber :
  • VIVA/Toto Pribadi

VIVA – Rencana pemerintah untuk membatasi atau bahkan menghentikan impor mobil mewah rupanya telah disiasati beberapa importir umum (IU) seperti Prestige Image Motorcars. Tak ingin berlarut dengan 'kesedihan', Prestige mencoba mencari strategi untuk terus dapat menjaga nilai transaksi mereka.

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

Menurut Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy Salim, pada dasarnya pihaknya akan terus mendukung keputusan pemerintah meski terkadang terasa 'pahit' termasuk dengan rencana akan dibatasi atau bahkan dihentikannya impor mobil mewah di atas 3.000cc tersebut.

"Pada dasarnya kami akan mendukung segala keputusan pemerintah termasuk dengan rencana mengecilkan impor mobil ini," kata Rudy Salim di sela-sela peluncuran Ferrari Portofino di Pulau Dewata Bali, akhir pekan lalu.

Viral Aksi Warga Dubai Tarik Mobil saat Banjir Pakai Jetski

Masih menurut Rudy, pihaknya juga telah mensiasati rencana pemerintah tersebut dengan lebih fokus untuk menggarap penjualan mobil mewah seken yang populasinya di tanah air juga terbilang sudah sangat banyak.

Raffi Ahmad dan Rudy Salim

Mengenaskan, Ini Penampakan Mobil-mobil Mewah Terendam Banjir di Dubai

"Kita kan tidak hanya menjual mobil baru yang diimpor tapi juga ada mobil seken atau bekas. Kita akan terus branding, terus mengadakan event, acara untuk meningkatkan antusiasme dunia otomotif tanah air termasuk menjaga ekosistem mobil seken agar kami dapat terus bertransaksi," kata Rudy.

Selain akan lebih fokus menggarap mobil seken, masih menurut Rudy, Prestige juga telah menyiapkan metode baru untuk memberikan kemudahan bagi para customer setianya. Salah satunya dengan keringanan pembayaran DP atau down payment.

"Metode baru itu biasanya kan leasing DP sebesar 30 hingga 50 persen langsung dibayar semua tapi sekarang kami menyediakan tiga kali pembayaran DP. Hal ini diharapkan mejadi stimulus terlebih setelah tak dapat dipungkiri lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar membuat penjualan lesu," terang Rudy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya