Respon Toyota Dilawan Wuling dan DFSK Pakai SUV

Logo Toyota
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Kendaraan jenis sport utility vehicle mulai digemari konsumen Tanah Air. Tak heran jika banyak produsen mobil menjajal peruntungannya dengan menjual jenis mobil tersebut. 

Ini yang Bikin Wuling BinguoEV Jadi Sorotan di Indonesia

Strategi menawarkan SUV juga dilakukan dua merek otomotif China di Indonesia, yaitu Wuling dan DFSK atau Dongfeng Sokon. Tahun depan, Wuling bakal melengkapi jajaran produknya dengan SUV Baojun 530. 

Sementara DFSK yang saat ini sudah menjual Glory 580 pun tak mau ketinggalan. Tahun depan, DFSK menjanjikan SUV baru untuk tujuh penumpang dengan harga terjangkau.

Terpopuler: Bengkel Hino Terima Uji KIR, Canter Bus Jadi Andalan Mitsubishi Fuso

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, Toyota tidak khawatir dengan adanya kompetitor baru dari Negeri Tiongkok.

Deretan Mobil Terbaru di GIIAS 2018, DFSK Glory 580

Hadir Perdana di GIICOMVEC 2024, Wuling Pamer Modifikasi Mobil Niaga

"Enggak apa-apa, bagus ada yang baru. Market tahun depan banyak yang memprediksi turun. Tapi banyak car maker yang mengenalkan produk baru. Ada Chinnese maker yang sudah kita tahu. Korea mungkin belum ketahuan, merek Jepang lain bisa juga ada," kata Soerjo di Jakarta, Rabu 12 Desember 2018.

Saat ini, Toyota diketahui memiliki Rush bermesin bensin 1.500cc di kelas low SUV dan Fortuner menduduki segmen SUV menengah bermodal mesin diesel 2.500cc Turbo. Untuk itu ia optimistis perusahaannya bisa bersaing di pasar otomotif Indonesia.

"Rush tetap sama. Enggak ada kekhawatiran, tetap empat ribu sampai lima ribu unit per bulan," kata Dia. 

Hadirnya produk baru, dikatakan Soerjo, menjadi sesuatu yang wajar. Meski demikian, masing-masing pabrikan otomotif memiliki strategi untuk mengatur kapan produk barunya meluncur, kemudian kesesuaian dengan kebutuhan pasar, dan lain sebagainya.

"Kami enggak bisa mengatakan pengaruh Chinnese maker buruk buat market. Justru ada growth, jadi jangan lihat dari satu brand aja," ungkapnya. (re2)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya