Pengusaha Kritik Rencana Anies Mau Batasi Tempat Cuci Mobil di Jakarta
- VIVA.co.id/Ifan Gusti
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana bakal membatasi bisnis cucian mobil dan laundry di Jakarta. Hal ini terkait banyaknya penggunaan detergen yang dinilai menjadi penyebab limbah di sungai-sungai.
Seperti yang terjadi di Kali Item, Sunter, Jakarta Utara. Terkait hal ini, sejumlah reaksi pun disuarakan para pengelola jasa cucian mobil di Jakarta.
Yusuf selaku pengusaha Jati Steam di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyatakan meminta solusi apabila kebijakan pembatasan cuci mobil atau penggunaan detergen benar akan diberlakukan.
Jangan sampai justru kebijakan itu akan membuat mati usahanya. "Kami juga meminta solusi dari Pemerintah kalau memang ada aturan tersebut. Karena kita warga yang baik harus mengikuti peraturan, tapi kan kami juga perlu solusi sebagai pengusaha. Karena itu kan sumber pendapatan kita," kata Yusuf kepada VIVA, Kamis 3 Januari 2018.
Di lain pihak, salah satu tempat pencucian mobil di Kemayoran, Jakarta, MasterSnow, mengaku tidak keberatan bila peraturan tersebut diberlakukan. Hanya saja, pihaknya meminta adanya kebijakan yang jelas terkait pembatasan dan solusi terbaik bagi pengusaha tempat cuci mobil.
"Keberatan sih enggak, pasti ini juga masih dikaji ulang lagi, karena enggak semua tempat cuci mobil mencemari aliran sungai. Tapi jujur saya belum dengar adanya hal itu. Mungkin nanti juga bisa dilihat untuk per wilayah bagaimana kalau ada pembatasan," kata admin MasterSnow, Lia.
Sebelumnya pembatasan usaha laundry dan cuci mobil akan dilakukan Anies untuk menekan limbah detergen di sungai-sungai di Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan itu merencanakan dalam waktu dekat bakal melakukan pertemuan dengan menteri perdagangan dan menteri perindustrian, untuk membicarakan standar detergen yang diproduksi dan digunakan di Indonesia.
"Kami di Jakarta akan mengatur juga di mana saja yang boleh melakukan usaha cuci mobil, tempat laundry dan pengolahan air limbah," ucap Anies Baswedan di Kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis 3 Januari 2019. (kwo)
