China Jual Mobil Murah-murah di RI, Honda: Ada Barang Ada Harga

All New Honda CR-V
Sumber :
  • Dok: HPM

VIVA – Kehadiran produsen otomotif China di Indonesia memang memberi pilihan baru bagi konsumen. Ada dua merek yang diketahui menjajal peruntungannya, yakni Wuling Motors dan Dongfeng Sokon (DFSK).

Neta Siap Hadirkan Mobil Baru Rakitan Lokal di Indonesia

Tahun ini, Wuling dan DFSK meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan produk sport utility vehicle (SUV). Wuling sudah membuka selubung mobil gagah bernama Almaz beberapa waktu lalu. Sementara DFSK masih sibuk melengkapi portofolio produk SUV-nya, dengan model baru yang diisukan bernama Glory 560.

Adanya dua SUV baru asal China nampaknya tak berpengaruh besar bagi pemain lama seperti PT Honda Prospect Motor, agen resmi mobil Honda di Tanah Air. Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM, Jonfis Fandy mengatakan, SUV Honda bukanlah saingan bagi Wuling Almaz dan DFSK Glory.

Raja Malaysia Jadi Pemilik Pertama Mobil Andalan Xi Jinping

"Sampai saat ini, belum ada konsumen yang datang dengan survei atau pemantauan kami, membandingkan CR-V dengan Almaz, lalu HR-V dengan produk apa begitu, lalu membandingkan Mobilio dengan Confero, itu enggak ada," kata Jonfis di Jakarta.

Dengan kenyataan tersebut, Jonfis mengatakan, tidak ada kekhawatiran bagi Honda untuk bersaing dan bahwa konsumennya akan berpaling. Menurut Jonfis, bersaing di pasar otomotif Tanah Air bukan hanya sekadar menjual produk, tetapi juga pelayanan terbaik, mulai dari jumlah diler dan jaringan resmi, mekanik berkualitas, serta sukucadang yang mudah didapat.

Mobil China Kian Mendominasi di Rusia

"Enggak ada kekhawatiran. Biar sama-sama untung kek, tapi kan dia harus membangun infrastruktur. Kepercayaan konsumen itu penting. Nah itu juga yang setiap tahun kami improve supaya konsumen bisa percaya pada produk Honda," ucapnya.

Soal harga murah mobil China, Jonfis enggan berkomentar banyak. Dia menyebut, konsumen yang membeli mobil Honda sudah tahu kualitas produk serta pelayanan yang diberikan, sehingga mereka bisa menjadi pelanggan setia.

"Mereka (produsen mobil China) punya strategi sendiri, ada barang ada harga ya, saya enggak bisa komentari itu. tipe konsumennya berbeda dengan kami," ujar Jonfis. (yns)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya