Teknologi Baru Disiapkan, Sopir Bisa Tidur Full Selama Perjalanan

Teknologi mobil otonom.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Hingga hari ini, teknologi ‘self-driving car’ masih menuai kritikan. Banyak konsumen yang belum sepenuhnya yakin, tentang keamanan perangkat canggih tersebut.

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Keraguan mereka bukan tanpa sebab, mengingat sudah seringkali teknologi ini membawa celaka. Belum lenyap dari ingatan, pengemudi Tesla di California menghantam pembatas jalan, akibat sistem self-driving yang bermasalah. Kabarnya, mobil listrik itu mengalami hilang kendali.

Alih-alih meninggalkannya, Elon Musk, pendiri Tesla Motors, justru ingin menciptakan penerus teknologi self-driving, yaitu full self-driving. Sebuah langkah gila yang tentu banyak menuai penolakan.

The Reasons Why Elon Musk Postpones India Visit

Elon tidak bercanda, melalui laman News.com, seperti dikutip Senin 25 Februari 2019, ia mengatakan bahwa teknologi ini akan sempurna di tahun 2020.

Lebih lanjut ia menyatakan, bahwa full self-driving adalah penyempurnaan dari fitur berkendara tanpa awak sebelumnya. Nantinya, pengemudi bisa tertidur pulas selama perjalanan. Mobil akan berjalan sendiri, sesuai tujuan yang pengemudi inginkan.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

“Ini (full self-driving) adalah bagian dari penyempurnaan fitur. Artinya, mobil bisa mencari tempat parkir, menjemput pengemudi, dan mengantar ke mana pun tujuannya, tanpa intervensi,” kata Elon.

Namun demikian, ahli Kendaraan Listrik, Fred Lambert, tegas menolak teknologi canggih garapan Elon tersebut. Menurutnya penyematan kata full dalam self-driving terlalu berlebihan. Sebab, pengoperasian sistemnya tetap memerlukan bantuan pengemudi. Contohnya seperti menentukan tempat tujuan. Artinya, tak ada yang benar-benar full, atau utuh.

“Saya tidak suka Elon menyebutnya full self-driving, sementara (masih) memerlukan pengemudi, untuk secara aktif mengawasi sistem,” ungkap Fred.

Teknologi adalah bukti pergerakkan zaman. Tak ada seorangpun yang bisa menolaknya. Tetapi, bila teknologi itu difungsikan sebagai sistem keamanan, alangkah baiknya jika pengerjaannya melalui proses layak guna yang matang. (kwo)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya