Biaya Servis Dianggap Mahal, Nissan: Masalah Komunikasi

Bengkel servis Nissan.
Sumber :
  • Dok: Nissan

VIVA – Salah satu citra yang melekat pada produk mobil Nissan di masyarakat Indonesia, adalah biaya servis yang mahal. Tidak jarang, pemilik memilih untuk melakukan servis tidak di bengkel resmi, setelah masa garansi habis.

Dalam Setahun Mobil Mitsubishi Ini Dibuat 100 Ribu Unit

Vice President Sales and DND PT Nissan Motor Indonesia, Alan Caugant mengaku, perusahaannya pernah melakukan riset terkait biaya servis kendaraan.

“Biaya itu adalah gabungan dari harga suku cadang dan jasa. Hasilnya, tidak berbeda dari kompetitor,” ujarnya di Pekanbaru, Riau, Rabu 6 Maret 2019.

Bos Honda Bertemu Nissan, Bahas Isu Penting

Soal stigma yang ada, Alan mengaku, hal itu diakibatkan kurangnya komunikasi antara bengkel dengan konsumen. Ia mengatakan, hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi mereka.

“Contoh, saat servis, mekanik mengatakan ada komponen lain yang perlu diganti. Jika hal itu tidak diinformasikan ke konsumen, maka saat menerima tagihan, konsumen akan kaget. Ini yang perlu diperbaiki,” tuturnya.

Nissan Ariya Nismo Unjuk Gigi di Tokyo Auto Salon

Selain itu, NMI juga memiliki produk suku cadang yang ditawarkan dengan harga lebih terjangkau. Nissan menamakannya second line parts, yakni suku cadang yang dibuat dengan kualitas di bawah asli. Hal ini banyak dilakukan oleh produsen suku cadang. (kwo)

VIVA Otomotif: logo Nissan

Nissan Kembangkan Baterai Canggih untuk Mobil Listrik

Nissan belum lama ini mengumumkan langkah baru dalam pengembangan baterai solid-state, dengan memamerkan jalur produksi uji coba di Pabrik Yokohama. Jalur produksi ini me

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024