- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Pemerintah akan merevisi tarif pajak kendaraan. Jika sebelumnya pengenaan pajak berdasarkan kapasitas mesin, kini berdasarkan emisi gas buang. Mobil jenis Low Cost Green Car pun, akan dibebankan pajak hingga tiga persen.?
Marketing and Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy mengatakan, jika mobil LCGC dikenakan pajak, artinya harga jualnya meningkat. Otomatis, peminat mobil dengan harga terjangkau jadi menurun.
“Kalau soal harga akan naik, pasti semua mobil harganya akan naik tiga persen. Lebih susah dapat konsumen, yah lebih susah. Tapi, bukan cuma LCGC, semua juga akan naik,” ujarnya di Jakarta, Jumat 22 Maret 2019.
Terkait rencana peningkatan hasil konsumsi bahan bakar untuk LCGC, yang awalnya hanya 20 kilometer per liter, Honda tidak ambil pusing. Sebab, menurut Jonfis, pemerintah tidak akan sembarangan untuk menetapkan efisiensi bahan bakar.
“Efisiensi selama ini secara rasional dibuat, pemerintah juga tidak bisa bikin sembarangan. Misalnya, mobil Eropa satu banding 20 kilometer, kami bikin satu banding 30 enggak mungkin. Kalau ada peraturan yang sudah disetujui, pasti kami akan kejar,” katanya.
“Efisiensi satu faktor yang jadi basis Honda mengembangkan mobil. Kalau mau membuat perkiraan ke depan lebih baik, harus tahu detailnya. Petunjuk teknisnya kami belum tahu, makannya kami tidak bisa berasumsi,” kata dia menambahkan. (re2)
Jangan Kaget dengan Spesifikasi Mobil Gagah AHY Seharga Rp1,1 Miliar
Tak seperti Menteri lainnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih mobil pikap double cabin jadi mobil dinasnya. Ford Ranger Raptor 2.0L.
